Mengapa Mobil Injeksi Lebih Baik Dengan Bensin Beroktan Rendah?

Mobil injeksi kerap dianggap “manja” saat bertemu dengan bensin berkualitas rendah.
Banyak yang masih meyakini bahwa sistem injeksi mudah ngadat jika diberi bahan bakar beroktan rendah.
Namun, benarkah begitu?
Prof. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus pakar bahan bakar dan pelumas, menegaskan bahwa mobil injeksi justru lebih unggul dalam beradaptasi dengan bahan bakar berkualitas rendah.
“Justru (mobil dengan sistem injeksi) lebih mampu menyesuaikan timing ignition dengan RON bensin,” kata Tri kepada Kompas.com, Rabu (17/7/2025).
Sistem injeksi pada mobil modern dilengkapi dengan sensor-sensor yang membaca kondisi bahan bakar dan performa mesin.
Melalui ECU (Engine Control Unit), waktu pengapian (ignition timing) bisa disesuaikan secara otomatis berdasarkan kualitas bensin yang digunakan.
Injektor Mobil.
Kemampuan adaptasi ini meminimalkan risiko terjadinya knocking atau ngelitik saat memakai bensin beroktan rendah.
Sementara itu, pada mobil dengan karburator, pengaturan pengapian bersifat tetap dan mekanis, sehingga tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi bahan bakar.
Dengan begitu, mobil injeksi sebenarnya lebih fleksibel dalam menghadapi variasi kualitas bensin.
Meski demikian, tetap disarankan untuk menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi pabrikan agar performa dan usia pakai mesin tetap optimal.