Kata Javier Roca Soal Arkhan Fikri, Siap untuk Tantangan Lebih Besar

Kemenangan tipis 1-0 Timnas U23 Indonesia atas Filipina di laga kedua babak penyisihan Grup A ASEAN U23 Championship 2025 tidak hanya meninggalkan catatan tiga poin.

Pertandingan Timnas U23 Indonesia vs Filipina di Piala AFF U23 2025 tersebut juga membuka ruang apresiasi untuk sosok muda yang kembali mencuri perhatian yaitu Arkhan Fikri.

Sang pemenang penghargaan Pemain Muda Terbaik Liga 1 2024-2025 tersebut mampu bermain menonjol di lini tengah Garuda Muda.

Permainan Arkhan yang tenang, cerdas, dan penuh tanggung jawab membuatnya tampak jauh lebih dewasa dibanding usianya.

Bahkan, sang pemilik nomor 10 beberapa kali mencoba menginisiasi serangan dari lini kedua untuk membobol gawang Filipina yang dijaga oleh Nicholas Guimaraes.

Performa konsistennya pun menuai banyak pujian, termasuk dari mantan pelatihnya di Arema FC, Javier Roca, musim 2022 lalu.

Hingga saat ini masih mengikuti perkembangan mantan anak asuhnya itu dengan penuh perhatian dan memberikan penilaian yang tajam serta jujur mengenai sosok sang gelandang.

“Kalau Arkhan sih sebenarnya saya sudah pernah bersama, jadi selebihnya saya nonton dia di TV,” ujar pelatih asal Chilie itu kepada Kompas.com.

"Sudah berkembang lebih matang di permainan, lebih tenang dan lebih bertanggung jawab di posisi dan peran yang diberikan pelatih timnas U23 ini."

Apalagi, nomor punggung 10 yang dikenakan Arkhan Fikri bukan sekadar angka.

Itu simbol peran sentral dalam tim dan sejauh ini pemain berusia 21 tahun itu dinilai mampu menjalankan tanggung jawab tersebut dengan baik.

“Dengan nomor punggung 10 itu kan sebenarnya tanggung jawab sangat besar,” imbuhnya.

Selain itu, Roca menyebutkan bahwa dirinya sudah bisa melihat kemampuan Arkhan Fikri sejak awal, ketika melatih Arema FC.

Walau masih dalam usia muda, sang pemain selalu masuk daftar starting eleven yang di susun karena dianggap memiliki kualitas teknis dan mental di atas rata-rata pemain seangkatannya.

Mantan pelatih klub Liga 1 Indonesia Persik Kediri dan Arema FC Javier Roca kini melatih di Australia bersama Gungahlin United FC.

“Dia sangat kelihatan bagus juga di Arema FC, di mana dalam dua tahun terakhir dia dapat jam terbang bagus, jadi pemain inti. Karena saya pikir kualitasnya di atas pemain yang lain,” kata Javier Roca.

Namun, di balik pujian itu, ia turut menyoroti realita kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, Liga 1 yang kini menjadi Super League, yang semakin padat oleh pemain asing.

Hal ini membuat talenta lokal seperti Arkhan harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan tempat di tim utama.

“Kalau kita lihat dari 11 pemain yang main di lapangan, bisa 8 pemain asing yang main. Jadi aset seperti Arkhan itu harus ekstra keras untuk dapat satu slot di tim inti,” sambungnya.

Itulah sebabnya pelatih yang saat ini melatih Gun Gahlin di Canberra berharap Arkhan Fikri bisa mencicipi pengalaman bermain di luar negeri.

Menurutnya, hanya dengan menghadapi tantangan yang lebih tinggi di kompetisi luar, pemain bisa mengembangkan potensi maksimalnya.

“Kalau saya sih berharap dia dapat kesempatan bermain di luar negeri. Tapi semoga dia tetap berkembang di timnas dan bisa menjadi opsi dipanggil timnas senior,” pungkas mantan pelatih Persik Kediri itu.