Evaluasi Kekalahan Timnas U23: Ketajaman Lini Depan hingga Masalah Fisik

ASEAN U23 Championship 2025, Timnas U23 Indonesia, Gerald Vanenburg, Vietnam vs Indonesia, Evaluasi Kekalahan Timnas U23: Ketajaman Lini Depan hingga Masalah Fisik

Harapan Timnas Indonesia untuk kembali meraih gelar juara Piala AFF U23 atau ASEAN U23 Championship pupus setelah mengalami kekalahan 0-1 dari Vietnam di final.

Rasa pahit bertambah mengingat kekalahan dari Vietnam di final Piala AFF U23 2025 tersebut digelar di kandang sendiri Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta dan di hadapan puluhan ribu suporter.

Bagi pengamat sepak bola nasional Rizal Pahlevi, kegagalan ini bukan hanya tentang skor semata, tetapi juga memperlihatkan sejumlah catatan penting yang perlu segera dievaluasi.

Salah satunya adalah tentang dominasi permainan yang tidak berbanding lurus dengan efektivitas mencetak peluang.

“Kita bisa mendominasi laga dan menjadi identitas kita untuk bermain dominan, penguasaan bola minimal 60 persen. Tapi dominasi tersebut tidak bisa diaplikasikan dalam hal menciptakan peluang,” ujarnya kepada Kompas.com.

Gagal Menghadirkan Peluang Bersih

Dominasi yang dimaksud bahkan sudah terlihat sejak babak penyisihan ASEAN U23 Championship 2025 berlangsung, mulai dari laga melawan Malaysia hingga semifinal melawan Thailand dan mencapai puncaknya di final menghadapi Vietnam.

Namun, Indonesia gagal menghadirkan peluang bersih yang benar-benar matang untuk diselesaikan striker.

“Kita seperti tidak menciptakan peluang yang benar-benar bersih menyuplai bola ke arah striker. Ini menjadi evaluasi serius, mengingat laga selanjutnya sudah tidak lama lagi. Bulan September nanti kita sudah menghadapi laga Kualifikasi Piala Asia U23,” kata Rizal Pahlevi.

Tidak hanya lini depan yang menjadi perhatiannya, ia menilai faktor kebugaran fisik pemain belum berada di level ideal untuk sebuah turnamen kelompok umur yang menuntut konsistensi dalam waktu singkat.

ASEAN U23 Championship 2025, Timnas U23 Indonesia, Gerald Vanenburg, Vietnam vs Indonesia, Evaluasi Kekalahan Timnas U23: Ketajaman Lini Depan hingga Masalah Fisik

Pemain Timnas U23 Indonesia Muhammad Ferrari beraksi pada laga final antara Indonesia vs Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno di ajang ASEAN U23 Championship 2025 atau Piala AFF U23 2025 pada Selasa (29/7/2025).

Perbandingan fisik antara Indonesia dan Vietnam di final juga menjadi faktor pembeda.

Meski memiliki jadwal istirahat serupa, Vietnam hanya bermain 90 menit di semifinal, sementara Indonesia harus melalui babak perpanjangan waktu dan drama adu penalti.

“Dari babak fase grup sampai final ada beberapa pemain yang secara fisik perlu ditingkatkan. Itu menjadi perhatian, apalagi kita bermain 120 menit di semifinal dan itu sangat berpengaruh di final lawan Vietnam,” imbuhnya.

Selain itu masalah lain muncul di sektor lini tengah, yang menurutnya menjadi titik lemah akibat absennya dua gelandang andalan Timnas U23 Indonesia, Arkhan Fikri dan Toni Firmansyah.

Ketidak hadirannya mengacaukan struktur permainan yang sudah dirancang pelatih Gerald Vanenburg.

“Coach Gerald berasumsi tiga pemain tengahnya itu adalah Arkhan Fikri, Robi Darwis, dan Toni Firmansyah. Tapi sangat disayangkan Arkhan dan Toni mengalami cedera,” tutur pengamat asal Jakarta itu.

"Arkhan absen di laga lawan Malaysia, Toni absen di semifinal. Itu sangat berpengaruh terhadap implementasi gaya atau taktik permainan sampai berdampak di final."

Baginya, ketiadaan dua dari tiga pilar utama di lini tengah membuat gaya bermain Timnas U23 Indonesia tidak maksimal, terutama dalam membangun serangan dan menjaga transisi antarlini.

“Evaluasinya dari faktor fisik, penciptaan peluang atau kreativitas, dan area lini tengah yang sangat berdampak oleh cederanya dua pemain tersebut,” pungkas Rizal Pahlevi.