Lirik Lagu 17 Agustus atau Hari Merdeka, Pencipta, Sejarah, dan Maknanya

Lagu “Hari Merdeka”, yang sering dikenal dengan judul “17 Agustus”, menjadi salah satu lagu wajib yang berkumandang setiap peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Lagu ini tak hanya sekadar pengiring upacara atau lomba 17-an, tetapi juga sarat makna perjuangan dan nasionalisme.
Siapa Pencipta Lagu Hari Merdeka?
Lagu Hari Merdeka diciptakan oleh Husein Mutahar atau lengkapnya Sayyid Muhammad Husein bin Salim al-Mutahar.
Ia menciptakan lagu ini pada tahun 1946, tepat satu tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.
H Mutahar lahir di Semarang, 5 Agustus 1916, dan dikenal sebagai komponis lagu-lagu nasional dan kepanduan.
Ia juga merupakan ajudan Presiden Soekarno dan dikenal luas sebagai pendiri Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka).
Selain "Hari Merdeka", Mutahar juga menciptakan lagu-lagu legendaris seperti:
- “Syukur” (1945)
- “Hymne Pramuka” (1964)
- “Dirgahayu Indonesiaku” (1995), lagu resmi peringatan 50 tahun kemerdekaan RI
Husein Mutahar juga memiliki kiprah diplomatik sebagai Duta Besar RI untuk Vatikan pada periode 1969–1973.
Ia wafat di Jakarta pada 9 Juni 2004 dalam usia 88 tahun, dan dimakamkan di TPU Jeruk Purut.
Logo HUT RI dari masa ke masa.
Lirik Lagu 17 Agustus (Hari Merdeka)
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia tetap sedia
Membela negara kita
Makna Lagu Hari Merdeka
Lagu ini menegaskan bahwa 17 Agustus 1945 adalah tonggak sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajahan.
Melalui liriknya, Mutahar menyampaikan pesan penting:
-
Sekali merdeka, tetap merdeka.
Semangat tersebut mengajak seluruh rakyat untuk tetap setia dan siap sedia membela serta mempertahankan kemerdekaan, selama hayat masih dikandung badan.
Lagu ini mencerminkan semangat patriotik yang membakar jiwa, sekaligus menjadi pengingat abadi bahwa kemerdekaan bukan akhir perjuangan, melainkan awal dari tanggung jawab sebagai bangsa yang merdeka.
Lagu “Hari Merdeka” karya Husein Mutahar bukan sekadar nyanyian yang rutin dinyanyikan setiap 17 Agustus.
Di balik nada dan lirik yang membakar semangat, tersimpan warisan nilai perjuangan, patriotisme, dan komitmen kebangsaan yang terus relevan lintas generasi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .