Tak Banyak yang Tahu, Inilah Orang yang Membawa Mesin Tik untuk Naskah Proklamasi

mesin tik yang digunakan Sayuti Melik, hut ke 80 ri, perumusan naskah proklamasi dilakukan di rumah, mesin tik sayuti melik, mesin tik yang digunakan sayuti melik, naskah proklamasi yang autentik, Tak Banyak yang Tahu, Inilah Orang yang Membawa Mesin Tik untuk Naskah Proklamasi

Kurang lebih pukul 02.00 WIB, pada 17 Agustus 1945  dini hari yang dingin, suasana ruang makan rumah Laksamana Tadashi Maeda justru terasa panas dan diliputi rasa was-was.

Tiga tokoh penting pendiri bangsa Indonesia, yakni Soekarno, Mohmamad Hatta, dan Ahmad Subardjo malam itu merumuskan naskah proklamasi usai kembali dari Rengasdengklok.

Di ujung meja ruang makan, Soekarno duduk mencorat-coret naskah proklamasi. Di sebelah kiri Soekarno duduklah Ahmad Soebardjo, sementara di sebelah kanan Soekarno ada Mohammad Hatta. 

Sedangkan di ruang tengah dan serambi rumah Maeda, tokoh-tokoh dari kaum muda dan kaum tua masih menanti.

Perembukan tersebut kemudian menghasillkan secarik kertas berisi naskah proklamasi, yang kemudian ditandatangani,  lalu lanjut diketik menggunakan mesin tik oleh Sayuti Melik.

Sebagian besar masyarakat Indonesia tentu tau bahwa Sayuti Melik ialah sosok yang berjasa karena menjadi orang yang dipercaya mengetik naskah proklamasi.

Namun, tidak banyak yang tau bahwa ada sosok yang juga berjasa pada momen perumusan naskah proklamasi malam itu, tetapi namanya hampir terlupakan oleh masyarakat.

Orang yang membawa mesin tik untuk teks proklamasi

Orang itu ialah pembantu Laksamana Maeda bernama Satzuki Mishima. Malam itu, Satzuki berjasa karena dia yang mendatangkan mesin tik untuk digunakan Sayuti Melik.

"Mesin tik yang digunakan untuk mengetik naskah proklamasi bukanlah mesin tik milik Pak Maeda, tetapi dipinjam ke rumah kedutaan Jerman oleh pembantu Pak Maeda," kata Karisa, pemandu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat saat Kompas.com temui pada Minggu (3/8/2025).

mesin tik yang digunakan Sayuti Melik, hut ke 80 ri, perumusan naskah proklamasi dilakukan di rumah, mesin tik sayuti melik, mesin tik yang digunakan sayuti melik, naskah proklamasi yang autentik, Tak Banyak yang Tahu, Inilah Orang yang Membawa Mesin Tik untuk Naskah Proklamasi

Diorama Sayuti Melik saat mengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia di Rumah Laksamana Maeda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).

Menurut penjelasan Karisa, di rumah Laksamana Maeda memang ada mesin tik, tetapi mesin tik tersebut merupakan mesin tik Jepang yang menggunakan huruf kanji. Sedangkan, naskah Proklamasi malam itu harus diketik menggunakan bahasa Indonesia.

Maka dari itu, kata Karisa, Satzuki Mishima berinisiatif meminjam mesin tik dengan huruf alfabet ke rumah kedutaan Jerman.

"Malam itu pembantu Pak Maeda meminjam mesin tik ke rumah kedutaan Jerman di sekitar sini," kata Karisa.

Kompas.com menelusuri lebih lanjut sejarah mengenai  hadirnya mesin tik yang digunakan Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi dalam buku "17 Fakta Mencengangkan di Balik Kemerdekaan Indonesia" karya Hendri F. Isnaeni (2015) terbitan Change Publications.

Ditemukan fakta bahwa malam itu Satzuki Mishima mengendarai jeep pergi mendatangi kantor militer Jerman untuk meminjam mesin tik.

Di sana, Satzuki bertemu dengan Mayor Kandelar, seorang perwira Angkatan Laut Nazi Jerman yang meminjamkannya mesin tik.

Sekembalinya Satzuki dari kantor militer Jerman, ia kemudian menyerahkan mesin tik tersebut, lalu digunakan oleh Sayuti Melik untuk mengetik naskah Proklamasi.

"Yang ini (mesin tik yang ada di diorama Museum Perumusan Naskah Proklamasi) bukan yang asli, hanya replika. Cuma, kami cari yang keluaran tahunnya yang sama  persis dengan kondisi saat itu," terang Karisa.

Ia menuturkan bahwa saat ini tidak ada informasi pasti mengenai di mana keberadaan mesin tik yang digunakan Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi.

Katanya, ada kemungkinan setelah naskah proklamasi diketik, mesin tik tersebut kemudian dikembalikan lagi oleh Satzuki ke kantor militer Jerman.

Setelah diketik oleh Sayuti Melik, naskah proklamasi kemudian ditandatangani oleh Soekarno dan Muhammad Hatta sebagai perwakilan masyarakat Indonesia.