Sempat Hampir Hilang, Di mana Naskah Proklamasi Asli Tulisan Tangan Soekarno Sekarang?

Secarik kertas berisi naskah proklamasi yang ditulis oleh Soekarno pernah hampir lenyap sebagai bukti sejarah.
Beruntungnya, naskah tersebut diselamatkan oleh Burhanudin Mohamad Diah, atau kerap dikenal dengan nama BM Diah. Pada malam itu, BM Diah berada di ruangan yang sama, mendampingi Sayuti Melik mengetik ulang naskah proklamasi.
"Naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno ini hampir terbuang, tapi untung diselamatkan, sehingga naskah aslinya masih ada," kata Karisa, pemandu di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, kepada Kompas.com pada Minggu (3/8/2025).
Lalu, di mana naskah proklamasi asli yang ditulis oleh Soekarno berada saat ini?
Naskah proklamasi asli ada di Arsip Nasional RI
Kata Karisa, naskah proklamasi asli yang ditulis tangan oleh Soekarno pada malam 17 Agustus 1945, saat ini telah disimpan dan diarsipkan di Arsip Nasional RI.
Jika melihat kilas balik sejarah perumusan dan pengetikan naskah Proklamasi, naskah tersebut lahir dari perembukan antara Soekarno, Muhammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo di ruang makan rumah seorang perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda.
Pengunjung di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Berdasarkan buku "17 Fakta Mencengangkan di Balik Kemerdekaan Indonesia" karya Hendri F. Isnaeni (2015), pada saat perumusan naskah proklamasi di ruang makan, di dekat Ahmad Soebardjo, agak ke belakang, duduklah Sukarni, Soediro, dan BM Diah.
Diketahui, pada malam itu Soekarno menulis naskah Proklamasi yang didikte oleh Bung Hatta.
kalimat ini hanya digoreskan pada secarik kertas. Seseorang memberikan buku catatan bergaris-garis biru yang dipakai pada buku tulis anak sekolah. Aku menyobeknya selembar dan dengan tanganku sendiri menuliskan kata-kata proklamasi di atas garis-garis biru itu," kata Soekarno seperti dinarasikan dalam buku 17 Fakta Mencengangkan di Balik Kemerdekaan Indonesia karya Hendri F. Isnaeni (2015), dikutip Senin (4/8/2025).
Setelah ditulis menggunakan tangan, Soekarno kemudian menyerahkan naskah tersebut kepada Sayuti Melik untuk diketik ulang menggunakan mesin tik.
Museum perumusan naskah proklamasi.
Sayuti Melik mengetik naskah proklamasi dengan tergesa-gesa karena waktu sudah menjelang dini hari. Maka, hasil ketikannya tidak rapi dan agak iring alias tidak lurus.
Setelah selesai diketik, konsep Proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno ditinggalkan begitu saja di dekat mesin tik.
Sayuti Melik pernah menuturkan, setelah konsep proklamasi tersebut selesai ia ketik ulang, naskah aslinya ia tinggalkan begitu saja di dekat mesin tik dan tidak ia temukan lagi naskah tersebut saat kembali ke ruangan tik.
Sayuti beranggapan bahwa konsep yang ditulis tangan oleh Bung Karno itu telah hilang, sudah sampai di tempah sampah dan musnah.
"Tetapi ternyata anggapan saya salah. Saudara BM Diah ternyata memberikan perhatian terhadap konsep naskah tulisan Bung Karno tadi, mungkin beliau telah memikirkan untuk keperluan dokumentasi maka konsep itu diselamatkan," kata Sayuti Melik.
Setelah naskah proklamasi diketik dan ditandatangani oleh Soekarno dan Muhammad Hatta di ruang tengah, BM Diah kembali melihat ke kamar tempat Sayuti Melik mengetik.
Diorama Sayuti Melik saat mengetik naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia ditemani BM Diah, di Rumah Laksamana Maeda, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (3/8/2025).
"Saya melihat teks asli itu tergolek di meja. Karena rasa gembira, teks asli itu terlupakan, kertas itu kemudian saya ambil, saya lipat baik-baik dan kemudian saya masukkan ke dalam kantong," kata BM Diah.
Sejak hari itu, diketahui naskah asli proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno disimpan dan dikantongi oleh BM Diah selama 47 tahun. Bahkan, naskah tersebut ia bawa ke mana-mana berkeliling dunia.
Barulah pada tahun 1993 BM Diah menyerahkan teks proklamasi asli itu kepada Presiden Soeharto.
Kata Karisa, jika ingin melihat naskah asli proklamasi tulisan tangan Soekarno, bisa datang ke Arsip Nasional RI. Lokasinya ada di Jalan Ampera Raya Nomor 7, RT 3/RW 4, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.