254 Rumah Warga Rusak Akibat Gempa Poso, Tersebar di 19 Desa

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga hari ke lima setelah gempa besar atau Kamis (21/8) pagi , tercatat 137 kali gema susulan di Poso dengan magnitudo 3 ke atas sebanyak 126 kali guncangan , 10 kali guncangan di bawah magnitudo 3 dan satu kali guncangan magnitudo 4.
Sementara, status tanggap darurat bencana gempa Poso berlangsung selama 14 mulai 18 hingga 31 Agustus 2025, upaya dilakukan pemerintah setempat yakni pemenuhan kebutuhan dasar sandang dan pangan masyarakat terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah melaporkan sekitar 254 rumah warga mengalami kerusakan akibat dampak gempa magnitudo 5,8 mengguncang wilayah itu.
"Hingga hari ke lima pascagempa, pemerintah daerah (pemda) terus melakukan asesmen, data-data disajikan masih terus bergerak (dinamis) karena belum di kunci, kata Pejabat Penanggulangan Bencana BPBD Poso Sofyan yang dihubungi dari Palu, Kamis (21/8).
Ia mengemukakan, ratusan rumah rusak terdiri atas 172 unit kategori rusak ringan dan 82 unit kategori rusak berat.
Adapun rumah rusak tersebar di 19 desa dan tiga kecamatan yakni Desa Maranda, Kilo, Trimuya, Tumota Kecamatan Pesisir Utara 21 rusak ringan dan tujuh rusak berat.
Kemudian Desa Towu, Masani, Bega, Lape, Tokorondo, Ueralulu, Masamba, Tabalu,Tiwaa, Saatu Kecamatan Poso Pesisir 72 rusak ringan dan 25 rusak berat, selanjutnya Desa Tangkuta, Pantongolemba, Tauncu, Padalembara, Patiwunga Kecamatan Pesisir Selatan 79 rusak ringan dan 50 rusak berat.
"Ada pula kerusakan rumah ibadah berjumlah 14 unit terdiri atas 12 unit rusak ringan dan dua rusak berat," ujarnya.
BPBD juga melaporkan sekitar 10 unit bangunan sekolah/fasilitas pendidikan mengalami kerusakan, satu diantaranya rusak berat dan sisanya rusak ringan.
Hingga kini Otoritas Rumah Sakit (RS) Poso mesih melakukan perawatan terhadap pasien di posko pengungsian di halaman RD tersebut, karena mereka khawatir masih terjadi gempa susulan sekaligus memudahkan proses evakuasi.