Lapor Sound Horeg, Warga Kediri Diteror: Musik Digeber di Depan Rumah, Foto Istri Disebar

sound horeg, intimidasi warga, sound horeg dilarang, sound horeg haram, warga kediri, Lapor Sound Horeg, Warga Kediri Diteror: Musik Digeber di Depan Rumah, Foto Istri Disebar

Seorang warga Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bernama Eko, menjadi korban intimidasi setelah melaporkan kegiatan sound horeg yang digelar di lingkungan tempat tinggalnya.

Pengakuan Eko disampaikan secara terbuka dalam program siaran Radio Andika pada Selasa (29/7/2025). Video rekaman curhat Eko kemudian viral di media sosial dan menyulut simpati publik.

Eko mengaku rumahnya didatangi sekelompok orang dari komunitas sound horeg yang dengan sengaja memutar musik keras selama berjam-jam di depan rumahnya, meski saat itu orang tuanya sedang sakit.

“Mereka putar musik dari jam 13.30 sampai jam 21.00. Sengaja diarahkan ke rumah saya. Bapak saya sampai shock, ibu ketakutan,” ujar Eko saat siaran.

Bagaimana Bentuk Intimidasi yang Diterima?

sound horeg, intimidasi warga, sound horeg dilarang, sound horeg haram, warga kediri, Lapor Sound Horeg, Warga Kediri Diteror: Musik Digeber di Depan Rumah, Foto Istri Disebar

Foto udara gelaran Urek Urek Carnival yang diiringi perangkat audio berkapasitas besar di Desa Urek-urek Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/7/2025). Karnaval dengan iringan-iringan audio kapasitas besar tersebut diselenggarakan tiap tahun saat momentum selamatan desa atau setelahnya dalam rangka memeriahkan bersih desa yang diperingati pada bulan Suro pada penanggalan Jawa.

Unggahan akun Instagram @radioandika turut membagikan video berdurasi 30 detik yang menunjukkan truk sound system parkir tepat di depan rumah Eko, lengkap dengan tulisan provokatif: "Kejutan gawe sing laporne sound horeg."

Warga yang hadir tampak berjoget dan berpesta ria sambil menggeber suara keras tanpa memedulikan ketenangan sekitar.

Tak hanya itu, Eko mengaku fotonya dan istrinya disebarkan ke media sosial dengan narasi negatif, seolah-olah mereka menjadi biang keributan.

“Saya merasa dikucilkan. Warga menjauh, saya dan anak-anak jadi takut keluar rumah,” kata Eko dengan suara bergetar.

Permasalahan bermula saat Eko melaporkan ketidaknyamanan warga atas sound horeg ke Kepala Desa Kepung.

Warga mengeluhkan suara bising dan adanya pungutan iuran hingga Rp 500.000 per kepala keluarga. Namun, laporan itu tak mendapat respons.

“Warga lain memilih diam atau mengungsi dari rumah. Mereka takut bersuara,” ujar Eko.

Bahkan, pada 2022 lalu, Eko pernah mengalami pengeroyokan usai menegur pengguna sound horeg.

Pengakuan Eko menyulut reaksi warganet yang mendesak Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, untuk turun tangan. Pasalnya, teror terhadap pelapor sudah mengarah ke dugaan tindakan pidana.

Pak @dhitopramono, tolong beri perlindungan hukum. Suara sound tiap malam bikin sumpek. Kita takut ribut dengan tetangga,” tulis akun @ib****ah.

Segera keluarkan larangan resmi. Ini sudah masuk intimidasi dan pelanggaran hukum,” tambah akun @vi****47.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Pak Eko Diteror Gegara Lapor Sound Horeg, Rumah Didatangi, hingga Foto Disebar.