Deretan Kontroversi Bupati Pati Sudewo: Kenaikan PBB 250 Persen hingga Kebijakan Sound Horeg

lima hari sekolah, Pati, kontroversi, Kabupaten Pati, bupati pati, bupati pati sudewo, bupati pati minta maaf, bupati pati sudewo minta maaf, bupati pati sudewo klarifikasi soal menantang rakyat, bupati Pati didemo warga, kontroversi kebijakan Pati, sound horeg Pati, protes warga Pati, Deretan Kontroversi Bupati Pati Sudewo: Kenaikan PBB 250 Persen hingga Kebijakan Sound Horeg

Bupati Pati, Sudewo, menjadi sorotan publik setelah sederet kebijakannya memicu polemik di tengah masyarakat.

Dalam lima bulan masa jabatannya sejak Februari 2025, setidaknya ada tiga kebijakan besar yang menuai protes, mulai dari rencana kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga larangan sound horeg.

Puncak kontroversi terjadi setelah Sudewo mengumumkan rencana menaikkan tarif PBB-P2 hingga 250 persen.

Kenaikan pajak yang dinilai terlalu tinggi ini memicu kemarahan warga dan berujung pada rencana aksi unjuk rasa besar-besaran pada 13 Agustus 2025.

1. Kenaikan PBB 250 Persen Picu Rencana Demo 50.000 Warga

Rencana kenaikan PBB disampaikan Sudewo seusai memimpin rapat intensifikasi PBB-P2 tahun 2025 bersama camat dan Paguyuban Solidaritas Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Pati (Pasopati) di Kantor Bupati Pati, Minggu (18/5/2025).

Menurut Sudewo, kebijakan tersebut diperlukan untuk meningkatkan pendapatan daerah demi mendukung perbaikan infrastruktur dan pelayanan publik. Ia menyebut kenaikan pajak belum pernah dilakukan dalam 14 tahun terakhir dan mengklaim sudah mendapat dukungan dari camat serta kepala desa.

Namun, rencana itu ditolak keras warga. Berbagai elemen masyarakat menyatakan siap turun ke jalan. Bahkan, massa diperkirakan bisa mencapai puluhan ribu orang.

Menanggapi ancaman demo, Sudewo justru menantang.

"Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan cuma 5.000 orang, 50.000 orang aja suruh ngerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan,” kata Sudewo dalam video yang diunggah akun Instagram @flokjog dan @pati.24jam, dikutip Kamis (7/8/2025).

2. Larangan Sound Horeg yang Berakhir Dicabut

Kontroversi lain terjadi pada akhir Mei 2025 ketika Sudewo melarang penggunaan sound horeg di Kabupaten Pati. Tim gabungan Satpol PP dan kepolisian pun melakukan penertiban di sejumlah acara, termasuk sedekah bumi di wilayah Tayu, Batanan, dan Jaken.

Larangan ini memicu protes keras dari para pelaku usaha sound system. Situasi memanas hingga Sudewo memanggil perwakilan mereka ke Kantor Bupati Pati pada Senin (2/6/2025) malam.

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan pencabutan larangan dan revisi surat edaran. Batasan maksimal penggunaan sound system pun ditetapkan, yakni hanya 16 subwoofer single.

3. Wacana Lima Hari Sekolah

Menjelang tahun ajaran baru 2025, Sudewo melempar wacana penerapan lima hari sekolah (Senin–Jumat) demi meningkatkan produktivitas siswa. Ia meyakini sistem ini memberi ruang bagi anak untuk mengembangkan potensi akademik dan non-akademik.

“Kalau terus dilatih seperti itu, produktivitasnya pasti tinggi. Untuk menghafal dapat kapasitas lebih besar. Sedangkan Sabtu-Minggu libur, refreshing otak, penyegaran kembali,” kata Sudewo, Rabu (30/4/2025).

Sudewo mengaku sudah mendapat dukungan dari PCNU Pati. Namun, Ketua PCNU Pati, KH Yusuf Hasyim, menegaskan dukungan belum diberikan karena audiensi baru akan dilakukan.

Kritik atas Penampilan Trio Srigala di Pendopo

Selain kebijakan tersebut, Sudewo juga dikritik karena menghadirkan grup vokal dangdut Trio Srigala di Pendopo Kabupaten Pati pada acara penyerahan badan hukum dan akta koperasi, Senin (9/6/2025).

Video para personel Trio Srigala yang berjoget heboh bersama sejumlah pejabat Pemkab Pati viral di media sosial. Banyak warga menilai momen itu tidak pantas dilakukan di tengah polemik kenaikan PBB.

“250 persen rakyat menjerit, Pak. Lho sampean kok malah jogetan,” tulis akun @KAK_P di TikTok.

Menanggapi kritik tersebut, Sudewo menyampaikan permintaan maaf.

“Atraksi tersebut adalah spontan, di luar dugaan saya. Saya sama sekali terkejut atas atraksi tersebut,” ujar Sudewo, Rabu (11/6/2025).

Ia berjanji ke depan akan melarang aksi serupa di Pendopo Kabupaten Pati. 

“Kalau di luar pendopo, silakan, tapi kalau di pendopo jangan,” tegasnya.

Sudewo pun ngotot menerapkan kebijakan 5 hari sekolah meski banyak pihak yang bakal kontra.

Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul 5 Bulan Menjabat, Bupati Pati Keluarkan 3 Kebijakan Kontroversial. Siap Didemo 50 Ribu Warga dan Rencana PBB Naik 250 Persen Bikin Warga Menjerit, Pejabat Pati Malah Asyik Joget Bareng 3 Srigala

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!