Dikecam Warga, Bupati Pati Minta Maaf, Janji Evaluasi Kenaikan PBB 250 Persen

Pati, bupati pati, bupati pati sudewo, demo pati, bupati pati naikkan pbb, Dikecam Warga, Bupati Pati Minta Maaf, Janji Evaluasi Kenaikan PBB 250 Persen, Demonstrasi dan Ketegangan Warga Dipicu Kenaikan PBB, Sudewo Klarifikasi soal Satpol PP dan Posko Aksi, Pernyataan Sudewo yang Viral Tuai Kecaman, Alasan Bupati Pati Naikkan PBB 250 Persen, Bupati Pati Ajak Warga Tenang, Hindari Ketegangan, DPRD Pati Tak Dilibatkan, Minta Penjelasan, Warga Tetap Akan Gelar Aksi 13 Agustus, Posko Donasi Jadi Simbol Gerakan Rakyat

Bupati Pati, Sudewo, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat usai gelombang kritik dan protes atas kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen mencuat ke publik.

Dalam pernyataannya yang disampaikan pada Kamis (7/8/2025), Sudewo berjanji akan mengevaluasi kembali kebijakan tersebut.

“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami tidak bermaksud untuk melakukan perampasan barang-barang tersebut. Kami hanya ingin memindahkan supaya tidak mengganggu Kirab Boyongan Hari Jadi Kabupaten Pati dan acara-acara 17 Agustus,” kata Sudewo dalam keterangan tertulis.

Demonstrasi dan Ketegangan Warga Dipicu Kenaikan PBB

Kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen membuat masyarakat Pati marah.

Warga yang tergabung dalam kelompok Masyarakat Pati Bersatu membuka posko donasi di depan Kantor Bupati sejak awal Agustus 2025.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk persiapan menjelang unjuk rasa besar yang direncanakan pada 13 Agustus 2025.

Namun ketegangan memuncak ketika Satpol PP mengangkut paksa logistik donasi seperti air mineral, mi instan, dan minyak goreng. Warga mengejar truk dan menuntut agar barang dikembalikan.

Sudewo Klarifikasi soal Satpol PP dan Posko Aksi

Menanggapi insiden itu, Bupati Sudewo menyatakan bahwa pemerintah tidak bermaksud membubarkan penggalangan donasi.

Ia menyebut, tindakan Satpol PP dilakukan untuk memastikan perayaan Hari Jadi Kabupaten Pati ke-702 dan HUT RI ke-80 berjalan tertib.

“Kami tidak melarang dan sama sekali tidak menghalangi masyarakat melakukan penggalangan dana,” tegasnya.

Pernyataan Sudewo yang Viral Tuai Kecaman

Sebelumnya, pernyataan Sudewo yang terekam dalam video viral di media sosial menuai reaksi keras dari warga.

Dalam video tersebut, ia terdengar menyatakan siap menghadapi aksi demonstrasi meski jumlah peserta mencapai puluhan ribu orang.

“Siapa yang akan melakukan penolakan, saya tunggu. Silakan lakukan. Jangan cuma 5.000 orang, 50.000 orang juga saya hadapi. Saya tidak akan mengubah keputusan,” ucapnya dalam video yang dikutip dari unggahan akun @flokjog, Selasa (5/8/2025).

Namun Sudewo kemudian mengklarifikasi bahwa ucapannya bukan bentuk tantangan kepada rakyat.

“Saya tidak menantang rakyat. Sama sekali tidak ada maksud untuk menantang rakyat. Mosok rakyatku tak tantang,” kata dia.

Pati, bupati pati, bupati pati sudewo, demo pati, bupati pati naikkan pbb, Dikecam Warga, Bupati Pati Minta Maaf, Janji Evaluasi Kenaikan PBB 250 Persen, Demonstrasi dan Ketegangan Warga Dipicu Kenaikan PBB, Sudewo Klarifikasi soal Satpol PP dan Posko Aksi, Pernyataan Sudewo yang Viral Tuai Kecaman, Alasan Bupati Pati Naikkan PBB 250 Persen, Bupati Pati Ajak Warga Tenang, Hindari Ketegangan, DPRD Pati Tak Dilibatkan, Minta Penjelasan, Warga Tetap Akan Gelar Aksi 13 Agustus, Posko Donasi Jadi Simbol Gerakan Rakyat

Bupati Pati, Jawa Tengah, Sudewo, dalam wawancara di program Nusaraya Kompas.com, Jumat (11/7/2025).

Alasan Bupati Pati Naikkan PBB 250 Persen

Sudewo menjelaskan bahwa kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen adalah batas maksimal yang tidak diberlakukan untuk semua jenis tanah dan bangunan.

Ia menyebut, banyak objek pajak yang hanya mengalami kenaikan di bawah 100 persen atau bahkan di bawah 50 persen.

Menurut Sudewo, kebijakan ini diambil karena selama 14 tahun terakhir PBB di Pati tidak pernah naik, sementara undang-undang mengamanatkan adanya penyesuaian setiap tiga tahun.

Bupati Pati menyebut bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati masih sangat kecil, yakni hanya 14,5 persen dari total APBD.

Angka ini dinilai tidak cukup untuk mendukung percepatan pembangunan.

Dengan keterbatasan tersebut, pajak dipandang sebagai sumber pendapatan utama.

Namun demikian, Sudewo tetap membuka ruang untuk dialog dan revisi.

“Kalau ada yang menuntut supaya yang sampai 250 persen itu diturunkan, akan saya tinjau ulang,” ujarnya.

Bupati Pati Ajak Warga Tenang, Hindari Ketegangan

Sudewo juga mengimbau masyarakat Pati untuk tetap menjaga suasana aman dan kondusif.

Ia khawatir ketegangan yang terus memanas dapat memengaruhi minat investor menanamkan modal di wilayah tersebut.

Menurutnya, stabilitas sosial dan ekonomi harus dijaga demi kemajuan bersama.

DPRD Pati Tak Dilibatkan, Minta Penjelasan

Wakil Ketua II DPRD Pati, Bambang Susilo, mengaku bahwa pihak legislatif tidak dilibatkan dalam pembahasan kenaikan PBB.

Menurutnya, pemerintah seharusnya menjalin komunikasi terlebih dahulu dengan DPRD serta tokoh masyarakat sebelum membuat kebijakan yang berdampak luas.

“Kami DPRD sendiri juga tahunya belakangan. Seyogianya komunikasilah dengan beberapa pihak, termasuk tokoh-tokoh masyarakat,” kata Bambang.

Bambang memahami niat Bupati untuk meningkatkan PAD. Namun, menurutnya, pajak bukanlah satu-satunya cara.

Ia menyarankan agar Pemkab Pati menggali potensi investasi lain yang bisa memberikan kontribusi pada pendapatan daerah.

“Kita harus menggali potensi-potensi lain. Jangan hanya mengandalkan pajak, nanti masyarakat juga keberatan kalau terus dinaikkan,” ujarnya.

DPRD Pati menyatakan kesiapannya menjadi mediator antara masyarakat dan Pemkab terkait polemik kenaikan PBB ini.

Dinas terkait juga akan dipanggil guna meminta penjelasan mengenai formula kenaikan pajak yang dinilai terlalu tinggi.

Warga Tetap Akan Gelar Aksi 13 Agustus

Meski sudah ada permintaan maaf dari Bupati Pati, ribuan warga tetap menyatakan akan turun ke jalan dalam aksi pada 13 Agustus 2025.

Koordinator aksi, Ahmad Husein, menyatakan bahwa tuntutan utama mereka adalah membatalkan kenaikan PBB-P2 dan menghentikan pungutan bagi pedagang kecil.

“Kenaikan 250 persen itu tidak masuk akal. Ini memberatkan masyarakat, apalagi kondisi ekonomi sedang sulit,” ujar Husein.

Posko Donasi Jadi Simbol Gerakan Rakyat

Posko donasi yang dibuka sejak 1 Agustus di depan kantor Bupati Pati menjadi pusat pengumpulan logistik untuk aksi.

Warga menyumbangkan air mineral, makanan ringan, hingga telur dan tomat busuk untuk aksi simbolis.

Relawan Teguh Istiyanto menyebut bahwa mereka tidak menerima uang tunai agar aksi ini tidak dianggap sebagai gerakan bayaran.

“Ini gerakan rakyat. Murni dari keresahan masyarakat. Bukan titipan, bukan pesanan,” tegas Teguh.

Sejumlah warga, termasuk Candra Adi Wibowo dari Margorejo, menyatakan komitmennya ikut dalam aksi damai sebagai bentuk protes.

“Saya tidak mau Pati ditindas seperti ini. Insya Allah saya ikut demo. Turunkan pajak PBB!” tegas Candra.

Sebagian artikel ini telah tayang di KOMPAS.id dengan judul "Bupati Pati Minta Maaf, Janji Bakal Tinjau Ulang Kenaikan PBB 250 Persen". 

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!