Bupati Bone Absen saat Ribuan Warga Gelar Demo Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan

Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Bersatu menggelar demonstrasi besar-besaran menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (19/8/2025).

Aksi ini berujung ricuh setelah Bupati Bone Andi Asman Sulaiman maupun Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin tak kunjung hadir menemui massa.

Massa yang sejak siang hari memadati Kantor Bupati Bone di Jalan Jenderal Ahmad Yani akhirnya menjebol pagar besi dan masuk ke halaman kantor.

Suasana kian memanas saat aparat kepolisian melepaskan tembakan peringatan ke udara untuk menghalau pendemo.

“Kami hanya ingin bertemu langsung dengan Bupati Bone untuk menyampaikan penolakan atas kebijakan kenaikan PBB-P2. Tapi sejak siang hari kami dibiarkan tanpa jawaban,” teriak salah seorang orator dari atas mobil komando.

Bupati dan Wakil Bupati Tak Muncul

Aksi semakin memanas lantaran Bupati Andi Asman Sulaiman dan Wakil Bupati Andi Akmal tidak muncul menemui massa. Keduanya disebut sedang berada di luar Kota Watampone.

“Bapak Bupati Andi Asman dan bapak Wakil Bupati Andi Akmal berada di luar Kota Watampone,” kata Kepala Dinas Kominfo Bone, Anwar, kepada wartawan.

Namun, penjelasan itu tak meredam amarah demonstran. Mereka menilai ketidakhadiran bupati dan wakil bupati menunjukkan sikap abai terhadap rakyat.

“Kami datang jauh-jauh ke sini, bahkan rela meninggalkan pekerjaan hanya untuk menyampaikan aspirasi. Tapi bupati dan wakil bupati tidak mau menemui rakyatnya. Di mana tanggung jawab mereka sebagai pemimpin?” ujar Jenderal Lapangan, Rafli Fasyah.

Menurut Rafli, seharusnya pemimpin daerah berdiri di depan rakyat, bukan bersembunyi di balik aparat.

“Kebijakan yang mereka keluarkan sudah menyengsarakan, tapi saat rakyat protes justru tidak mau mendengar langsung,” katanya.

Akibat kekecewaan itu, massa semakin beringas dengan melakukan aksi bakar ban di depan kantor bupati. Aparat kepolisian terpaksa menyemprotkan water canon untuk membubarkan kerumunan.

Ricuh, Petugas Terluka

Massa pengunjuk rasa yang menuntut kenaikan pajak persen di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terlibat bentrok di dua titik setelah sebelumnya berhasil dihalau keluar dari halaman kantor bupati. Selasa, (19/8/2025).

Situasi di lokasi sempat mencekam. Massa melempari aparat dengan batu hingga sejumlah petugas mengalami luka-luka. Dari pantauan, darah terlihat mengucur di kepala salah seorang aparat yang terkena lemparan batu.

Batu-batu berserakan di jalan, sementara arus lalu lintas di sekitar Kantor Bupati Bone lumpuh total. Polisi dan TNI menambah kekuatan pengamanan dengan kawat berduri di depan kantor.

Kapolres Bone, AKBP Sugeng Setyo Budhi, yang memimpin langsung pengamanan, mengimbau massa agar tetap damai.

“Kami dari pihak keamanan meminta masyarakat, khususnya pendemo, untuk menyampaikan aspirasi tanpa anarkis. Situasi Bone harus tetap aman dan kondusif,” tegas Sugeng.

Pemerintah Batalkan Kenaikan PBB

Meski massa menuding PBB-P2 naik hingga 300 persen, Pemkab Bone membantah hal itu. Kepala Bapenda Bone, Muh Angkasa, menegaskan rata-rata kenaikan hanya 65 persen sesuai zona.

“Kenaikan ini wajib dilakukan karena sudah ada peringatan dari KPK dan BPK. Kalau nilai tanah naik, otomatis harga jual juga meningkat sehingga masyarakat sebenarnya diuntungkan,” kata Angkasa.

Sekda Bone, Andi Saharuddin, akhirnya mengumumkan pembatalan kenaikan PBB-P2 usai kericuhan terjadi.

“Sesuai arahan pemerintah pusat, kenaikan PBB-P2 di Kabupaten Bone kita tunda dan evaluasi total karena ini temuan dari pemerintahan sebelumnya,” kata Saharuddin.

Ia menegaskan pembayaran PBB-P2 akan kembali mengacu pada SPPT lama. “Adapun yang sudah melakukan pembayaran akan kita sesuaikan,” ujarnya.

Gelombang Demonstrasi Sejak Pekan Lalu

Aksi ribuan warga Bone pada Selasa ini merupakan lanjutan dari gelombang unjuk rasa sebelumnya. Pada 12 dan 13 Agustus 2025 lalu, massa juga menggelar demo di Kantor DPRD Bone dan Kantor Bupati Bone. Saat itu, mereka juga kecewa karena bupati tak menemui langsung.

Bahkan, pada Selasa pekan lalu, Andi Asman diketahui justru menghadiri acara penyambutan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan rombongan di kampung halamannya, Desa Mappesangka, Kecamatan Ponre.

Sejak itu, massa semakin melabeli Bupati Bone “menghilang” karena tak pernah hadir saat rakyat menuntut penjelasan langsung terkait kenaikan pajak.

Kebijakan penyesuaian PBB-P2 tidak hanya terjadi di Bone. Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menyebut ada 104 daerah di Indonesia yang menaikkan PBB-P2. Dari jumlah itu, 20 daerah menaikkan hingga lebih dari 100 persen.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, bahkan telah mengeluarkan surat edaran agar kepala daerah meninjau ulang kenaikan PBB-P2 yang dinilai memberatkan masyarakat.

Hingga malam hari, massa masih bertahan di sekitar Kantor Bupati Bone. Mereka menegaskan tidak akan bubar sebelum bertemu langsung dengan Bupati Andi Asman Sulaiman.

“Kami tidak menolak bayar pajak, tapi kenaikan PBB-P2 terlalu tinggi. Pemerintah harus dengar suara rakyat,” kata salah satu demonstran.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Didemo Ribuan Warga Terkait Tarif PBB-P2 Bupati Bone Andi Asman Sulaiman Tak Nampakkan Diri

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!