Kelompok Anarko Jadi Biang Kerok Demo Tolak PBB di Bone Ricuh, 4 Satpol PP dan 2 Polisi Terluka

Massa Pelajar demonstrasi rusuh menolak RKUHP pada 2019. (Foto ilustrasi)
Massa Pelajar demonstrasi rusuh menolak RKUHP pada 2019. (Foto ilustrasi)

Demonstrasi menolak kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan, berujung ricuh. Polisi menduga kericuhan dipicu ulah kelompok anarko yang menyusup dalam aksi tersebut.

"Yang memicu terjadinya bentrok, disusupi oleh kelompok anarko,” kata Kapolres Bone, Ajun Komisaris Besar Polisi Sugeng Setyo Budhi, Rabu, 20 Agustus 2025.

Sugeng menjelaskan, massa aksi resmi sebenarnya sudah bubar pada siang hari. Namun kericuhan hingga malam hari justru dipicu oleh massa yang bertahan di lokasi, yang diduga merupakan kelompok anarko dari luar Bone.

Bentrok itu membuat sejumlah aparat menjadi korban. Empat anggota Satuan Polisi Pamong Praja terluka akibat lemparan batu. Dua diantaranya mengalami luka serius di kepala. Hal itu dibenarkan Sekretaris Satpol PP Bone, Andi Awaluddin.

“Dua diantaranya pecah kepalanya,” kata Andi.

Selain Satpol PP, dua anggota polisi juga mengalami luka. Aipda Rahmat dari Brimob terluka di jari, sementara Bripda Awal dari Polres Bone menderita luka robek di bagian kening.

Hingga pukul 23.55 WITA, bentrokan masih berlangsung hingga ke pemukiman warga. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang tetap bertahan. Suasana Kabupaten Bone pun dilaporkan sempat mencekam. Beberapa orang dari kelompok anarko yang diduga berasal dari luar Kabupaten Bone telah diangkut polisi.