Video Cekcok Pengunjung dan Pemilik Warung di Telaga Sarangan, Satpol PP Magetan Sidak

Sebuah video berdurasi 58 detik yang memperlihatkan keributan antara pengunjung dan pemilik warung di kawasan Telaga Sarangan, Magetan, Jawa Timur, viral di media sosial.
Peristiwa itu dipicu keberadaan pedagang keliling nasi pecel yang berhenti melayani pembeli di tepi telaga.
Dalam rekaman, tampak seorang pengunjung berbaju merah muda bersitegang dengan pemilik warung di sisi telaga. Pemilik warung menegur pedagang keliling karena dianggap melanggar aturan tak tertulis.
“Ini peraturan, pedagang keliling nggak boleh berhenti!” ujar ibu pemilik warung dengan nada tinggi.
Pengunjung itu tak terima dan membela pedagang “Dia berhenti karena melayani kami!” katanya.
Situasi kian memanas ketika pemilik warung bersikukuh bahwa keberadaan pedagang keliling bisa merugikan usahanya. “Kasihan yang buka warung,” ucapnya.
Tidak Ada Aturan Resmi
Menanggapi viralnya video tersebut, Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Magetan, Eka Radit, menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak pernah membuat aturan resmi yang melarang pedagang keliling berhenti melayani pembeli di Telaga Sarangan.
“Sarangan itu menyatu dengan permukiman. Banyak kelompok usaha di sini, dan nggak semuanya diatur secara formal. Banyak yang berdasarkan kesepakatan bersama,” ujar Eka melalui sambungan telepon, Sabtu (2/8/2025).
Eka menjelaskan, kawasan Telaga Sarangan menampung sekitar 4.000 pelaku usaha, mulai dari tukang perahu, penunggang kuda, tukang foto, hingga pedagang sate dan nasi pecel keliling.
“Peraturan” yang disebut pemilik warung kemungkinan besar hanya kesepakatan tak tertulis antar-pelaku usaha setempat.
Satpol PP Magetan Turun Tangan
Menu pecel sarangan menjadi menu favorit wisatawan yang berkunjung ke Telaga Sarangan selain sate kelinci. Pecel dengan berbagai varian toping semakin nikmat ketika disantap di pinggir telaga dengan pemandangan air telaga yang dibingkai oleh bukit Sidoramping.
Menyikapi keributan yang viral, Satpol PP Kabupaten Magetan bersama instansi terkait menggelar sidak di kawasan Telaga Sarangan pada Sabtu (16/8/2025).“Kami menerima laporan dari pengunjung dan pengelola tentang adanya dugaan pelanggaran yang mengganggu kenyamanan,” jelas Kabid Penegak Perda Satpol PP Magetan, Gunindar.
Gunindar menuturkan, sidak dilakukan untuk memberikan edukasi dan pembinaan kepada pedagang maupun pengunjung. Salah satu fokusnya adalah pengawasan harga agar tidak merugikan wisatawan.
“Tidak boleh ada pedagang yang menaikkan harga seenaknya. Petugas sudah memberikan pemahaman agar harga jual tetap sesuai aturan,” ujarnya.
Terkait video viral, Gunindar menilai keributan itu hanyalah kesalahpahaman antara pengunjung dan pedagang.
“Kami berharap dengan pembinaan, pengawasan, dan penyuluhan, pelaku usaha dan wisatawan bisa lebih menahan diri sehingga masalah serupa tidak terulang,” kata dia.
Pedagang Keliling Tetap Diizinkan
Lebih lanjut, Satpol PP memastikan pedagang keliling tetap diperbolehkan berjualan di Telaga Sarangan sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.
Namun, mereka diminta tidak berhenti terlalu dekat dengan kios atau restoran permanen.
“Pedagang keliling boleh mencari rezeki, tetapi harus benar-benar keliling. Tidak boleh berhenti di dekat kios atau restoran karena bisa memicu kesalahpahaman. Intinya, jangan sampai merugikan pedagang lain,” tegas Gunindar.
Ia menambahkan, pihaknya akan rutin melakukan pembinaan agar Telaga Sarangan tetap nyaman bagi wisatawan sekaligus menjadi ruang usaha yang sehat bagi para pedagang lokal.
“Kami ingin memberi ruang usaha yang sehat bagi para pedagang setempat,” pungkasnya.
Pesona Wisata Telaga Sarangan
Meski diwarnai insiden, Telaga Sarangan tetap menjadi magnet wisata di Magetan. Danau alami seluas 30 hektar di kaki Gunung Lawu ini terletak di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut dengan suhu sejuk 15–20 derajat Celsius.
Selain panorama danau dan gunung, wisatawan dapat menikmati beragam aktivitas, seperti naik perahu keliling telaga atau berkuda.
Dari sisi kuliner, sate kelinci dan nasi pecel menjadi favorit wisatawan. Kehadiran pedagang keliling justru dianggap menambah daya tarik bagi wisatawan yang ingin jajan tanpa harus masuk ke warung.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan di TribunJatim.com dengan judul "Imbas Pengunjung Beli Pecel Keliling Ditegur Pemilik Warung, Satpol PP Kini Baru Tertibkan Harga"
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!