Pecel, Ketoprak, hingga Gado-Gado Masuk 100 Salad Terbaik Dunia

Sejumlah kuliner khas Indonesia kembali mengukuhkan eksistensinya di kancah internasional.
Kali ini, dalam daftar 100 Best Foods by Category: Salad yang dirilis oleh situs kuliner global Taste Atlas, enam makanan khas Nusantara berhasil menembus peringkat dunia, dengan pecel dan ketoprak masuk dalam 10 besar.
Pecel Masuk 10 Besar
Pecel menempati peringkat ke-7 dengan rating 4,3 bintang, menjadikannya salah satu salad terbaik versi Taste Atlas.
Dalam ulasan mereka, Taste Atlas menjelaskan bahwa pecel adalah sajian khas Indonesia yang terdiri dari campuran sayuran rebus dan siraman saus kacang yang harum dan kompleks.
Saus kacangnya dibuat dari kacang tanah sangrai, cabai, gula aren, bawang putih, air asam jawa, terasi, daun jeruk purut, garam, dan kencur, sejenis jahe aromatik.
Biasanya dikenal sebagai hidangan khas Jawa, pecel memiliki cita rasa manis dan pedas yang khas. Saat disajikan bersama nasi, hidangan ini dikenal sebagai nasi pecel, yang populer di berbagai daerah seperti Madiun, Kediri, dan Blitar.

Ketoprak Peringkat 10
Masih di posisi 10 besar, ketoprak menempati peringkat ke-10 dengan rating 4,3 bintang. Taste Atlas menyebut ketoprak sebagai “tofu salad” khas Indonesia yang mudah ditemukan di berbagai sudut Jakarta, terutama melalui pedagang kaki lima.
Hidangan ini terdiri dari kombinasi tahu goreng, lontong (nasi yang dikukus dalam daun pisang), bihun, toge, kol, dan mentimun, yang kemudian disiram dengan saus kacang dan kecap manis. Ketoprak biasanya ditaburi bawang goreng dan kerupuk.
Meski banyak dijual di Jakarta, asal-usul ketoprak masih diperdebatkan. Beberapa pihak menyebut bahwa makanan ini berasal dari Cirebon, mengingat banyak penjual ketoprak yang berasal dari kota tersebut.
Gado-Gado di Peringkat 27
Hidangan salad Indonesia lainnya yang masuk dalam daftar adalah gado-gado, yang berada di peringkat ke-27 dengan rating 4,1 bintang. Gado-gado merupakan campuran sayuran rebus, telur, tempe, dan tahu, disiram dengan saus kacang dan disajikan dengan tambahan kerupuk udang.
Awalnya, saus gado-gado dibuat dari mete, namun kini lebih umum menggunakan kacang tanah karena lebih mudah ditemukan dan lebih murah. Makanan ini berasal dari masyarakat asli Jakarta dan telah dikenal sejak abad ke-16.
Gado-gado kini mudah dijumpai di seluruh Indonesia dan biasa disajikan untuk sarapan, makan siang, hingga makan malam, baik di warung kaki lima maupun restoran tradisional.
Asinan dan Rujak Cingur
Asinan, yang dikenal sebagai salad tradisional dengan sayur atau buah yang diawetkan, menempati peringkat ke-70 dengan rating 3,8 bintang.
Varian buah disebut berasal dari Jakarta, sementara varian sayur diyakini berasal dari Bogor. Kedua jenis asinan ini biasa disajikan dengan saus kacang yang manis, asam, dan pedas, serta taburan kerupuk atau mie kuning.
Sementara itu, rujak cingur, yang menempati peringkat ke-73 dengan rating serupa, merupakan salad khas Jawa Timur yang menggabungkan buah-buahan tropis dengan sayuran dan cingur (moncong sapi).
Hidangan ini dilengkapi dengan saus hitam pekat yang terbuat dari petis udang, kacang tanah, gula merah, bawang putih, cabai, dan asam jawa.
Taste Atlas menyebut rujak cingur sebagai “pengalaman kuliner budaya” yang menantang persepsi barat tentang salad.
“Rujak cingur bukan hanya makanan, tetapi juga pengalaman budaya yang mewakili keberanian rasa dalam kuliner Jawa Timur,” tulis TasteAtlas.
Karedok dan Urap
Karedok, yang berada di peringkat ke-99 dengan rating 3,6 bintang, dikenal sebagai salad khas Sunda yang menggunakan sayuran mentah seperti mentimun, kol, kacang panjang, kemangi, toge, dan terong.
Saus kacangnya dibuat dari kacang tanah goreng, gula aren, garam, dan cabai, serta terkadang tambahan terasi atau bawang putih.
Sedangkan urap berada di peringkat ke-100 dengan rating sama.
Salad khas Jawa ini terbuat dari sayuran rebus seperti bayam, toge, kacang panjang, daun singkong, dan kol, yang dicampur dengan bumbu kelapa parut berbumbu rempah seperti bawang putih, bawang merah, cabai, kencur, dan daun jeruk purut.
Urap biasa disajikan dalam selamatan, atau sebagai bagian dari tumpeng, tetapi juga menjadi makanan sehari-hari karena rasanya yang sederhana dan bergizi.