Pernah Dukung Hukuman Mati untuk Koruptor, Wamenaker Immanuel Ebenezer Malah Terjerat OTT KPK

Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer, atau yang akrab disapa Noel, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (20/8/2025) malam.
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, menyampaikan bahwa OTT tersebut terkait dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“(OTT Noel terkait dugaan) pemerasan terhadap perusahaan-perusahaan terkait pengurusan sertifikasi K3,” ujar Fitroh pada Kamis (21/8/2025).
Dalam operasi itu, penyidik KPK menyita sejumlah barang bukti, termasuk uang, puluhan mobil, dan dua motor mewah merek Ducati.
Namun, Fitroh belum memastikan apakah semua aset tersebut merupakan milik Noel atau orang lain yang ikut terjaring. Selain Noel, setidaknya 20 orang lain juga ditangkap dalam operasi tersebut.
Immanuel Ebenezer Dulu Dukung Hukuman Mati Koruptor
Noel dikenal sebagai sosok aktivis 98 yang vokal dalam isu antikorupsi. Ironisnya, ia kerap menyerukan hukuman mati bagi koruptor, seperti dalam salah satu unggahannya di akun X @wamennoel98 pada 2 Februari 2021.
“Kembali ke Pokok Persoalan Bangsa ini. HUKUM MATI KORUPTOR !!! @susipudjiastuti, @jokowi, @erickthohir.” tulisnya.
Bahkan, ia sempat mengunggah foto ketika menandatangani pakta integritas yang berisi komitmen agar pejabat negara yang terbukti korupsi dihukum mati.
Dalam foto itu, Noel bersama Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) era Jokowi, Benny Ramdani.
Tak hanya itu, Noel juga sempat menyoroti kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Covid-19 yang menjerat mantan Menteri Sosial, Juliari Batubara. Ia mendesak agar para pelaku korupsi dana bansos dihukum mati.
“Mereka yang korupsi dana bansos layak dihukum mati,” cuit Noel pada 9 Desember 2020.
Wamenaker Pernah Puji Upaya Pemberantasan Korupsi Pemerintahan Prabowo
Ironisnya, beberapa bulan sebelum ditangkap, Noel sempat memuji Presiden Prabowo Subianto atas upayanya memberantas korupsi pada 30 Mei 2025, saat menghadiri acara Aktivis 98 Bicara.
“Kita lihat pemerintahan Pak Prabowo ini bisa diandalkan dalam melawan korupsi," kata Noel.
Noel bahkan membandingkan langkah Prabowo dengan era kepemimpinan Jokowi, yang menurutnya masih menyisakan kekurangan dalam penanganan kasus korupsi.
“Saya lihat penanganan korupsi Pak Prabowo sangat luar biasa. Orang-orang yang tak tersentuh hukum, di pemerintahan Pak Prabowo, tersentuh,” ujarnya kala itu.
Bagaimana Sikap Pemerintah?
Menanggapi kasus ini, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menghormati penuh proses hukum dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus kepada KPK.
“Presiden sudah dapat laporan dan beliau sampaikan bahwa itu ranah hukum, beliau hormati proses di KPK dan dipersilahkan untuk proses hukum itu dijalankan sebagaimana mestinya. Dan apabila nanti terbukti maka akan secepatnya dilakukan pergantian,” kata Prasetyo di Istana Negara, Kamis (21/8/2025).
Prasetyo menambahkan, pemerintah prihatin karena Noel menjadi pejabat pertama di kabinet yang terjaring OTT KPK.
Ia menekankan bahwa Prabowo selalu mengingatkan jajaran menterinya untuk berhati-hati dan tidak menyalahgunakan amanah rakyat.
“Nah tentu sebagaimana yang berkali-kali diingatkan Presiden ke kita semua bahwa kita perlu untuk terus hati-hati. Semangat kita adalah semangat untuk tidak menyalahgunakan amanah yang diberi ke kita semua. Oleh karena itu, kita nyatakan keprihatinan yang mendalam,” pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kena OTT KPK, Noel Sempat Desak Koruptor Dihukum Mati & Puji Pemberantasan Korupsi Era Prabowo.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!