Sahroni Kritik KPK soal OTT Bupati Koltim: Ditangkap Dalam Kamar, Hargailah Partai Politik

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengkritik Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis beberapa waktu lalu.
Sahroni menilai, OTT itu dilakukan di waktu yang tidak tepat karena Bupati Koltim, Abdul Azis tengah mengikuti Rakernas partai di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia pun meminta agar KPK menghargai partai politik (parpol).

Bupati Koltim Abdul Azis
"Kami berharap Pak, Bapak (KPK) punya momen waktu yang pas. Kenapa saya bilang waktu yang pas? Kami semua di sini, delapan partai, jangan sampai lembaga partai politik yang ada di bumi ini atau kami enggak dihargai," kata Sahroni dalam Rapat Kerja Komisi III DPR bersama KPK di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.
Ia mengungkapkan KPK menangkap Abdul Azis yang sedang berada di dalam kamar sebuah hotel usai mengikuti Rakernas Partai NasDem pada Kamis, 7 Agustus 2025 malam. Menurutnya, hal tersebut kurang tepat dilakukan oleh KPK.
"Tapi kalau mekanisme penangkapan yang tidak bersamaan, kalau waktu yang tidak pas, sampai ada masuk ke ranah dalam ruangan kamar seseorang," kata dia.

Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis
Maka itu, Sahroni meminta agar KPK menghargai partai politik. Ia juga ingin KPK melakukan penegakkan hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia tidak ingin KPK terlihat tidak menghargai lembaga dan pimpinan partai politik lain saat melakukan OTT.
"Pak, saya salut, Pak, sama anggota Bapak masuk ke kamar seseorang, ramahnya luar biasa, Pak. Itu saya jempolin karena komunikasi humanis terhadap pelaku penyidik yang masuk ke kamar seseorang, tapi humanis itu baik sekali, Pak, kita apresiasi," kata Sahroni.