Deretan Ketua Umum Partai Politik Terlama di Indonesia, Siapa Paling Awet?

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik tak mengatur batas waktu jabatan seorang ketua umum partai politik. Akibatnya, sejumlah tokoh politik di Indonesia dapat menduduki posisi puncak partai selama puluhan tahun tanpa hambatan regulasi.

Fenomena ini kerap menimbulkan pertanyaan publik, khususnya terkait proses regenerasi kepemimpinan di dalam tubuh partai politik.

Lalu, siapa saja tokoh yang tercatat menjabat sebagai ketua umum partai terlama di Indonesia?

Berikut daftarnya:

1. Megawati Soekarnoputri – 26 Tahun

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri, menjadi pemimpin partai dengan masa jabatan terlama di Indonesia.

Pada Kongres ke-6 PDI-P yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali, Jumat (1/8/2025), Megawati kembali dikukuhkan sebagai ketua umum untuk periode 2025–2030.

Dengan pengukuhan tersebut, Megawati telah memimpin PDI-P selama 26 tahun sejak pertama kali ditetapkan sebagai Ketua Umum pada periode 1999–2003.

Saat itu, PDI-P baru saja resmi berdiri pada 1 Februari 1999 setelah mengalami dualisme dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) era 1993–1999. Kata “Perjuangan” kemudian ditambahkan oleh Megawati untuk membedakan partai ini dari PDI sebelumnya.

Selama kepemimpinannya, Megawati mengantar PDI-P menjadi partai pemenang Pemilu dua kali berturut-turut, yakni Pemilu 2014 dengan perolehan 23,6 juta suara (18,95 persen) dan Pemilu 2019 dengan 27 juta suara (19,33 persen).

Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Presiden (1999–2001) dan Presiden Republik Indonesia (2001–2004).

2. Muhaimin Iskandar – 20 Tahun

Posisi kedua diisi oleh Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Cak Imin telah memimpin PKB sejak 2005, menjadikannya telah menjabat selama 20 tahun.

Perjalanan politiknya dimulai dari dunia organisasi mahasiswa. Ia tercatat pernah menjadi Ketua Korps FISIPOL PMII UGM pada 1988, lalu Ketua Umum PMII Cabang Yogyakarta (1991–1997), dan Ketua Umum Pengurus Besar PMII (1994–1997).

Setelah PKB dideklarasikan pada 23 Juli 1998, Cak Imin turut aktif dan menjabat sebagai Sekjen (2000–2005), sebelum akhirnya menjadi ketua umum.

Namun, kepemimpinannya sempat diguncang wacana Muktamar Tandingan yang digelar pada 2–3 September 2024 di Jakarta.

Muktamar ini diprakarsai oleh sejumlah kader yang difasilitasi Fungsionaris DPP PKB, sebagaimana dilaporkan Antara, Minggu (25/8/2024).

3. Yusril Ihza Mahendra – 16 Tahun

Tokoh hukum nasional, Yusril Ihza Mahendra, juga masuk dalam daftar ketua umum partai terlama. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) selama total 16 tahun.

Masa kepemimpinannya terbagi dalam tiga periode: 1998–2004, 2014–2019, dan 2019–2024.

Pada 18 Mei 2024, ia resmi melepas jabatannya dalam Sidang Musyawarah PBB di Jakarta. Saat ini, Yusril menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan di kabinet pemerintahan.

4. Surya Paloh – 12 Tahun

Pendiri dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mulai memimpin sejak Nasdem masih berbentuk organisasi kemasyarakatan pada 1 Februari 2011.

Nasdem kemudian resmi menjadi partai politik dan menggelar kongres pertamanya pada 25–26 Januari 2013, menetapkan Surya Paloh sebagai ketua umum secara aklamasi.

Sejak saat itu, Surya Paloh sudah 12 tahun memimpin Partai Nasdem. Di bawah kepemimpinannya, Nasdem menjadi satu-satunya partai baru yang lolos verifikasi untuk Pemilu 2014, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU).

5. Prabowo Subianto – 11 Tahun

Presiden Republik Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, juga masuk dalam daftar ini. Ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) sejak 2014, atau telah 11 tahun hingga kini.

Prabowo ditetapkan sebagai ketua umum dalam Kongres Luar Biasa Gerindra di Cibinong, Jawa Barat, pada 20 September 2014. Ia menggantikan Suhardi, ketua umum sebelumnya yang wafat pada 28 Agustus 2014.

Menurut laman resmi Gerindra, Prabowo memegang peran sentral di partai. Ia menggagas penggunaan kepala burung garuda sebagai lambang partai, sementara nama "Gerindra" merupakan hasil pemikiran adiknya, Hashim Djojohadikusumo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul