Biang Kerok Maraknya Fenomena Mobil Bekas 0 KM di Cina
Industri otomotif Tiongkok tengah diramaikan satu fenomena aneh. Marak mobil bekas ditawarkan di Cina ternyata memiliki hitungan odometer di angka ratusan bahkan nyaris nol atau masih baru.
Dilansir dari Carnewschina, Kamis (19/05) unit yang tercatat sebagai mobil bekas itu dijual tanpa pernah digunakan sebelumnya. Kemudian dijual dengan harga jauh lebih murah dari versi baru.
Ternyata hal ini terjadi karena banyak diler kesulitan mencapai target penjualan tinggi dari pihak manufaktur.
Ditambah, beberapa merek di Cina disebutkan menawarkan insentif bagi diler jika menyuplai kendaraan baru, meskipun setelah itu unitnya langsung dijual sebagai mobil bekas.

Skema tersebut mengakibatkan diler semakin mudah mencapai target penjualan dan mengelola stok terkhusus buat model-model yang kurang diminati.
“Sumber internal mengungkapkan, produsen menggunakan strategi ini buat mengatasi masalah likuiditas dan gaji karyawan,” tulis laporan Carnewschina.
Deretan unit mobil bekas dengan kondisi baru itu berasal dari berbagai diler termasuk kendaraan bekas test drive.
Lebih lanjut dijelaskan, cara itu juga memudahkan pabrikan buat menjual mobil ke pasar Asia Tengah dan Timur Tengah. Sebab mobil bekas tidak perlu patuh pada peraturan standar emisi.
Harga mobil bekas tersebut jadi semakin murah. Sebagai contoh, Nio ET5T NIK 2024 dijual 298.000 yuan (Rp 680,3 jutaan), sedangkan versi ‘bekas’ model tersebut jadi 185.000 yuan atau sekitar Rp 422,3 jutaan.
Hanya saja garansi kendaraan dan baterainya dipangkas jadi tiga tahun dan delapan tahun.
Tuai Respons
Manufaktur Tiongkok, GWM mengatakan bahwa dalam beberapa tahun belakangan tren tersebut semakin sering terjadi

Menurut GWM, banyak harga mobil turun dari kisaran 200.000 yuan (Rp 456,8 jutaan) menjadi sekitar 120.000 yuan atau setara Rp 274,1 jutaan.
“Produk industri macam apa yang bisa memberikan diskon 100.000 yuan (Rp 228,4 jutaan) sambil tetap menjaga kualitasnya? Bagaimana kita bisa berharap merek Cina berkembang di pasar global,” kata Wei Jianjun, Chairman GWM dikutip dari Carnewschina.
Sejauh ini, belum diketahui ada insiden serupa di Indonesia. Tetapi merek Tiongkok memang dikenal karena banderolnya yang terpaut jauh dari model serupa produksi brand lain seperti Jepang.