Kericuhan Demo PBB-P2 di Bone: 6 Petugas Terluka, Massa Terus Tuntut Pembatalan Pajak

Sebanyak 4 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bone dan 2 polisi dari Polres Bone mengalami luka-luka akibat lemparan batu dalam kericuhan demo yang terjadi pada Selasa (19/8/2025).
Aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk protes ribuan warga terhadap kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).
Plt Kasatpol PP Bone, Andi Bahar, menyebutkan bahwa keempat petugas yang terluka adalah Iksan, Faisal, Sabaruddin, dan Mustari.
"Yang bocor kepalanya 3 orang. Wajah Mustari kena batu," jelas Andi Bahar, dikutip Tribun Timur (19/08/2025).
Protes Massa yang Tidak Dihadiri Bupati dan Wakil Bupati
Massa yang terdiri dari warga dari berbagai profesi, tergabung dalam Aliansi Rakyat Bone Tolak Pajak 300 Persen, menginginkan pertemuan langsung dengan Bupati Bone Andi Asman Sulaeman dan Wakil Bupati Andi Akmal Pasluddin.
Namun, upaya tersebut gagal karena kedua pejabat tersebut tidak hadir. Sebagai gantinya, massa hanya bertemu dengan Sekda Bone Andi Saharuddin, Kadis Kominfo Anwar, dan Kabag Hukum Setda Bone Ramli.
Berdasarkan penjelasan dari Pemerintah Kabupaten Bone, kenaikan PBB-P2 yang terjadi hanya mencapai 65 persen, bukan 300 persen seperti yang beredar di kalangan masyarakat.
Pemerintah juga mengklarifikasi bahwa kenaikan ini disebabkan oleh penyesuaian Zona Nilai Tanah (ZNT) berdasarkan data terbaru dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), bukan karena adanya kenaikan tarif pajak yang langsung.
Kenaikan PBB-P2 Disesuaikan dengan Nilai Tanah dan Temuan BPK
Kepala Bapenda Bone, Muh Angkasa, menjelaskan bahwa penyesuaian kenaikan PBB-P2 ini sudah cukup lama, sekitar 14 tahun sejak nilai tanah terakhir diperbarui.
Pada saat itu, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah sangat rendah, bahkan ada yang hanya Rp 7.000 per meter persegi.
Penyesuaian ini diperlukan untuk mencocokkan harga tanah dengan harga pasar yang lebih realistis.
Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menambahkan bahwa kenaikan ini juga dilatarbelakangi oleh temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menunjukkan bahwa objek pajak yang sebelumnya hanya berupa tanah, padahal seharusnya sudah mencakup bangunan yang ada di atasnya.
Beberapa rumah mewah yang seharusnya dikenai PBB atas bangunannya selama ini hanya dikenakan pajak tanah.
Bentrokan Memanas di Depan Kantor Bupati Bone
Ribuan massa dari Aliansi Rakyat Bone Tolak Pajak 300 Persen mulai bergerak pada pukul 13.15 WITA menuju kantor Bupati Bone.
Mereka melakukan longmarch dari Lapangan Merdeka Watampone menuju Kantor Bupati Bone yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Watampone.
Kericuhan pecah sekitar pukul 19.00 WITA, saat massa yang terhalang kawat berduri mencoba menerobos masuk ke dalam kantor bupati.
“Massa sudah masuk ke dalam kantor bupati dan suasana mencekam karena massa terus merangsek masuk,” kata Kifli, salah seorang warga yang berada di lokasi.
Petugas gabungan TNI-Polri dan Satpol PP berusaha membentuk barikade dengan tameng untuk menghalau massa agar tidak masuk ke dalam gedung kantor bupati.
Beberapa petugas terluka dalam bentrokan tersebut dan dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis.
Situasi Mencekam, Massa Belum Membubarkan Diri
Hingga malam hari, suasana di sekitar kantor bupati Bone masih mencekam. Massa yang belum membubarkan diri membuat aparat keamanan terus berjaga di lokasi.
Bentrokan ini menunjukkan ketegangan yang semakin tinggi, dengan warga yang menuntut agar kebijakan kenaikan PBB-P2 dicabut atau setidaknya direvisi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Massa Berhasil Masuk Halaman Kantor Bupati Bone, Petugas Terluka Kena Lemparan Batu.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!