Viral Hujan Debu Timpa Warga Bogor, Indocement Minta Maaf

Warga Desa Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sempat dikejutkan oleh fenomena “hujan debu semen” yang berasal dari Kompleks Pabrik Citeureup milik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (10/8/2025) sore, tepatnya di sekitar Plant 5 saat pabrik tidak beroperasi.
General Manager Operation Kompleks Pabrik Citeureup, Setia Wijaya, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas kejadian tersebut. Ia menjelaskan, insiden itu terjadi ketika pekerja melakukan pembersihan sumbatan (clogging) pada bagian pemisahan material.
“Ketika lubang pemeriksaan dibuka, debu yang tidak terduga keluar dan tertiup angin besar ke arah pemukiman masyarakat. Mengetahui hal tersebut, pekerja kami segera menutup kembali lubang check hole, sehingga dalam waktu sekitar tiga menit kondisi langsung teratasi,” ujarnya di Bogor, Minggu (17/8/2025).

Tangkapan Layar warga terkena hujan debu di Citeureup, Bogor
Indocement, lanjut Setia, langsung berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk menangani dampak kejadian dan melakukan evaluasi internal agar peristiwa serupa tidak terulang.
“Kami telah melakukan koreksi terhadap prosedur pembersihan sumbatan agar tidak dilakukan dalam kondisi angin kencang,” tambahnya.
Insiden ini turut menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegaskan bahwa hasil evaluasi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menemukan adanya dugaan pelanggaran prosedur operasional standar (SOP) dalam produksi Indocement.
“Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menindaklanjuti sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, mulai dari sanksi administratif, denda, hingga sanksi lebih berat jika terbukti sebagai pelanggaran serius,” ujarnya melalui akun resmi media sosial.
Dedi juga meminta warga untuk tetap tenang karena pemerintah akan memberikan perlindungan terhadap masalah lingkungan yang muncul di wilayahnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Kecamatan Citeureup memastikan dampak insiden tidak meluas. Camat Citeureup Edy Suwito Sutono Putro menyebutkan, debu semen yang terbawa angin hanya mengenai satu Rukun Warga (RW) di Desa Citeureup.
“Kejadiannya sekitar pukul 15.00 WIB saat pabrik melakukan pembersihan dan pemeliharaan alat produksi. Kejadiannya tidak berlangsung lama,” ujarnya.
Edy menambahkan, pihak kecamatan telah memfasilitasi mediasi antara perusahaan, desa, dan warga pada Senin (11/8/2025) untuk menyelesaikan persoalan melalui musyawarah. (ANTARA)