Istri Anggota TNI Pemilik Akun Facebook “Nafa Arshana” Minta Maaf Usai Hina Prada Lucky Namo

Pemilik akun Facebook bernama Nafa Arshana akhirnya muncul ke publik untuk menyampaikan permintaan maaf setelah komentarnya yang dinilai menghina almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo viral di media sosial.
Komentar tersebut sebelumnya menuai kecaman karena menyebut Prada Lucky sebagai prajurit yang “tidak bermoral” dan memiliki orientasi seksual berbeda.
Ucapan itu membuat ayah almarhum, Serma Christian Namo, marah besar di tengah duka kehilangan putranya yang meninggal diduga akibat dianiaya sesama prajurit TNI AD.
Nafa Arshana Minta Maaf Terbuka
Didampingi suaminya yang juga anggota TNI, Nafa Arshana mengakui perbuatannya dan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada keluarga Prada Lucky.
"Kami ucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya almarhum Lucky Saputra Namo, putra dari Bapak Serma Christian Namo," kata Nafa, dikutip dari akun Instagram @jurnalmiliter, Senin (11/8/2025).
"Saya pemilik akun Nafa Arshana meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak Christian Namo dan keluarga atas balasan komentar saya di Facebook yang melukai perasaan bapak dan keluarga yang sedang berduka," lanjutnya.
Nafa mengaku menyadari bahwa komentarnya menunjukkan kurangnya empati dan tidak pantas dilontarkan saat keluarga sedang berduka. Ia menegaskan tidak bermaksud membela para tersangka penganiayaan Prada Lucky.
"Komentar saya di Facebook tidak ada maksud untuk membela atau membenarkan oknum penganiaya yang menyebabkan almarhum meninggal dunia," ujarnya.
Ia berharap keluarga dan masyarakat dapat memaafkan kesalahannya.
Amarah Sang Ayah
Sebelum permintaan maaf itu muncul, Serma Christian Namo sempat mengecam keras komentar Nafa Arshana. Dalam video yang beredar di TikTok, ia meminta wartawan membantu menemukan pemilik akun tersebut.
"Ini akun (Nafa Arshana), saya lagi berduka. Tolong cari dia sebelum saya yang cari dia," kata Christian.
Christian menyebut pemilik akun itu adalah istri seorang tentara dan menilai ucapannya tidak beretika.
"Moralnya tidak ada. Sudah mati saja dibuat kayak gini. Sebelum anak saya dikubur, masalah harus selesai," tegasnya.
Kronologi Kasus Kematian Prada Lucky
Prada Lucky Namo, prajurit muda TNI AD yang baru dua bulan bertugas, meninggal dunia pada 6 Agustus 2025 setelah diduga mengalami penganiayaan berulang oleh seniornya di Yonif TP 834/Wakanga Mere, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Kasus ini bermula pada 27 Juli 2025, ketika staf intelijen batalyon memeriksa Prada Lucky. Keesokan harinya ia sempat melarikan diri ke rumah ibu asuhnya, namun dibawa kembali ke markas.
Setelah kembali, Prada Lucky disebut mengalami pemukulan oleh sejumlah senior menggunakan tangan kosong dan selang, meski pimpinan batalyon telah melarang kekerasan. Penganiayaan kembali terjadi pada 30 Juli 2025, membuat kondisinya memburuk.
Pada 2 Agustus, Lucky dibawa ke RSUD Aeramo dalam kondisi lemah, dengan luka lebam, sayatan, dan bekas sundutan rokok di tubuhnya. Setelah empat hari dirawat, ia meninggal pada pukul 11.23 Wita.
20 Prajurit TNI Jadi Tersangka
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menyebut, hasil pemeriksaan sementara menetapkan 20 personel TNI sebagai tersangka, termasuk satu perwira. Empat di antaranya sudah ditahan di Subdenpom IX/1-1 Ende, yakni Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, dan Pratu ARR.
Pengamat hukum Dr. Bakhrul Amal menilai, meski motif menjadi bagian penting penyelidikan, hal itu tidak bisa menjadi pembenaran atas kekerasan yang berujung kematian.
“Kita harus hati-hati agar motif tidak dijadikan alasan untuk membenarkan kekerasan. Itu berbahaya secara hukum dan moral,” ujarnya.
Serma Christian Namo menegaskan akan terus memperjuangkan keadilan bagi putranya. Ia berharap seluruh pelaku penganiayaan, termasuk siapa pun yang terlibat, dihukum setimpal sesuai hukum yang berlaku.
“Saya tidak mencari popularitas. Ini soal keadilan untuk anak saya,” kata Christian.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Nafa Arshana, Istri TNI yang Hina Prada Lucky Minta Maaf ke Serma Christian Namo" dan "Prada Lucky Dituduh Penyimpangan Seksual, Ahli Hukum: Jika Benar Tak Bisa Jadi Alasan Penganiayaan"
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!