WhatsApp Makin Populer, Jumlah Penggunanya Saingi Facebook

Aplikasi, WhatsApp, Meta, aplikasi, Meta AI, chatting, WhatsApp Business, meta AI WhatsApp, WhatsApp Makin Populer, Jumlah Penggunanya Saingi Facebook

Aplikasi perpesanan WhatsApp kini memiliki tiga miliar pengguna aktif bulanan secara global. Angka ini diungkap Meta, induk WhatsApp, dalam paparan keuangan (earning calls) kuartal I-2025 pada Rabu (30/4/2025) waktu Amerika Serikat.

Angka ini meningkat dari 2024. Pada Juni 2024, jumlah pengguna aktif bulanan WhatsApp secara global dilaporkan sudah mencapai 2,9 miliar pengguna. Jumlah tersebut kini terus bertambah seiring dengan semakin meningkatnya popularitas WhatsApp.

Besarnya jumlah pengguna WhatsApp secara global kerap dijadikan sebagai kunci bisnis bagi Meta. Terutama sejak Meta mulai mengembangkan sayap bisnisnya ke industri kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence).

Aplikasi, WhatsApp, Meta, aplikasi, Meta AI, chatting, WhatsApp Business, meta AI WhatsApp, WhatsApp Makin Populer, Jumlah Penggunanya Saingi Facebook

Meta resmi merilis aplikasi Meta AI. Selama ini, chatbot AI itu terintegrasi dengan Instagram, Messenger, dan WhatsApp.

Meta sebelumnya sempat mengungkapkan bahwa WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang mendistribusikan layanan AI paling banyak ketimbang platform Instagram, Facebook, dan lain-lain.

“Kami melihat orang-orang terlibat dengan Meta AI dari berbagai titik mulai yang berbeda. WhatsApp ingin terus melihat penggunaan terkuat Meta AI di lintas keluarga aplikasi kami,” ungkap Chief of Financial Officer Susan Li dalam pemaparannya.

Susan juga mengungkapkan bahwa sebagian besar pengguna WhatsApp kerap berinteraksi dengan chatbot Meta AI untuk berinteraksi antara satu dan lainnya (one-on-one chats).

Kendati begitu, paparan data yang disampaikan Meta tidak menjabarkan lebih detail soal pertumbuhan penggunanya. Misal, tidak disebut proporsi wilayah mana yang paling banyak menggunakan WhatsApp, dan sebagainya.

Namun, dalam laporan yang berbeda, Susan telah mengungkapkan bahwa jumlah pengguna WhatsApp di India tercatat sebanyak 500 juta pengguna. Hal ini yang membuat perusahaan cukup fokus dan mempercepat ambisi Meta AI-nya di Negara Anak Benua itu.

Kurang laku di Amerika Serikat

Meski WhatsApp lahir di Amerika Serikat, ternyata pertumbuhan atau jumlah pengguna WhatsApp di negara tersebut tidak signifikan. Meta menyebut harus menggunakan pendekatan yang berbeda untuk menumbuhkan layanan AI-nya di pasar AS.

Sebab, mayoritas masyarakat AS ditemukan masih lebih suka menggunakan aplikasi pesan instan bawaan dari smartphone mereka untuk berinteraksi, seperti iMessage di iPhone. Dengan alasan tersebut, Meta menyebut bahwa layanan AI bikinannya menjadi kurang diminati.

“Kami berharap dapat menjadi pemimpin seiring berjalannya waktu (di pasar pengiriman pesan Amerika Serikat), tetapi posisi kami di sana berbeda untuk sebagian besar negara lain dalam penggunaan WhatsApp,” ungkap CEO Meta Mark Zuckerberg.

Zuckerberg juga melihat adanya peluncuran aplikasi Meta AI yang berdiri sendiri (standalone app) bisa menjadi salah satu cara untuk membangun kepemimpinan di pasar AS, mengingat layanan AI menjadi fitur yang paling banyak digunakan orang-orang.

Meta mengatakan WhatsApp Business menjadi layanan yang sedang berkembang dan berkontribusi sebesar 510 juta dollar AS (sekitar Rp 8,46 triliun) terhadap pendapatan dari seluruh layanan aplikasi yang dimiliki Meta.

Meta dikabarkan telah menguji fitur AI di WhatsApp Business dan akan menghadirkan antarmuka manajemen chatbot Meta AI yang baru, hingga dashboard yang memungkinkan pelaku bisnis melatih model Meta AI agar bisa menyajikan informasi kepada konsumen melalui chat.

Pelatihan informasi ini bisa mencakup informasi situs web bisnis, profil bisnis WhatsApp, hingga halaman dari akun bisnis di WhatsApp ataupun Facebook.

Meta juga sedang menguji kemungkinan bisnis untuk mengaktifkan chatbot Meta AI dalam melakukan percakapan dengan konsumen, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Jumat (2/5/2025)

WhatsApp sendiri berdiri sejak 2009 dan diakuisisi oleh Facebook pada 2014 dengan mahar sebesar 19 miliar dollar AS saat itu. WhatsApp menjadi aplikasi bebas oleh publik, dan tidak disertai iklan.

Pertumbuhannya juga bisa dikatakan signifikan. Sebelumnya, pada 2020, pengguna aktif secara globalnya berada di kisaran angka 2 miliar, dan kini menjadi salah satu aplikasi yang memiliki jumlah pengguna yang mirip dengan media sosial Facebook.