Kopda Bazarsah Kelola Sabung Ayam Lewat WhatsApp, Sebut Hasil Judi Jadi Tambahan Gaji TNI

Polsek Negara Batin, Kopda Bazarsah, judi sabung ayam, Pengadilan Militer 1-04 Palembang, polsek negara batin, penembakan polisi way kanan lampung, Kopda Bazarsah Kelola Sabung Ayam Lewat WhatsApp, Sebut Hasil Judi Jadi Tambahan Gaji TNI

Terdakwa kasus penembakan tiga anggota polisi Polsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Kopda Bazarsah, mengungkapkan bahwa dirinya mendapat keuntungan besar dari bisnis judi sabung ayam.

Pengakuan ini disampaikan langsung dalam sidang pemeriksaan terdakwa yang digelar di Pengadilan Militer 1-04 Palembang pada Senin (14/7/2025).

Menurut keterangan Bazarsah di hadapan majelis hakim, ia sudah menjalankan bisnis sabung ayam sejak 2023.

Bisnis ini digelutinya bersama Peltu Yun Heri Lubis di wilayah Kabupaten Way Kanan, Lampung. Dari aktivitas ilegal ini, ia bisa mengantongi sekitar Rp 12 juta per bulan, dan jika ada event besar, keuntungannya melonjak hingga Rp 35 juta.

"Kalau dihitung sekitar Rp 12 juta per bulan. Kalau ada event bisa sampai Rp 35 juta. Biasanya saya potong 10 persen dari pemain," kata Kopda Bazarsah di hadapan hakim.

Seberapa Besar Perputaran Uang dalam Praktik Sabung Ayam Ini?

Dalam praktik sabung ayam tersebut, para pemain bertaruh antara Rp 10 juta hingga Rp 30 juta setiap pertandingan.

Untuk event khusus, potensi taruhan bisa lebih tinggi. Dari setiap pertandingan, Bazarsah mematok potongan sebesar 10 persen sebagai keuntungan, yang kemudian dibagi dua dengan rekannya, Peltu Yun Heri.

“Yang event itu bisa sampai Rp 35 juta kami dapat. Itu dibagi sama Pak Yun Heri,” ucapnya.

Awalnya, pertandingan sabung ayam hanya digelar rutin setiap Senin dan Kamis. Namun seiring waktu, keduanya mulai menggelar event bulanan demi menarik lebih banyak peserta dan meningkatkan pendapatan.

“Awalnya saya menonton tempat lain, kemudian baru ada inspirasi untuk buat event biar banyak yang datang. Event itu biasanya sebulan dua kali saja,” ujar Bazarsah.

Apa yang Terjadi Sebelum Penembakan 3 Polisi?

Polsek Negara Batin, Kopda Bazarsah, judi sabung ayam, Pengadilan Militer 1-04 Palembang, polsek negara batin, penembakan polisi way kanan lampung, Kopda Bazarsah Kelola Sabung Ayam Lewat WhatsApp, Sebut Hasil Judi Jadi Tambahan Gaji TNI

TEMPAT SABUNG AYAM - Lokasi judi sabung ayam yang menyebabkan 3 anggota Polsek Negara Batin, Way Kanan, Lampung, tewas diduga ditembak oknum anggota TNI, Senin (17/3/2025) sore. Media Asing Soroti Tiga polisi Tewas Ditembak Saat Gerebek Sabung Ayam di Lampung, Singgung Keterlibatan TNI

Dua pekan sebelum insiden penembakan terhadap tiga anggota polisi yang sedang melakukan penggerebekan, Kopda Bazarsah mengaku tengah menyiapkan event sabung ayam berskala besar.

Ia menyiapkan lokasi, fasilitas pertandingan, hingga undangan untuk para pemain. Uniknya, undangan tersebut disebarkan lewat status WhatsApp.

“Enggak di media sosial (TikTok-Instagram), undangannya saya buat di status WhatsApp, kemudian diteruskan oleh pemain yang mau ikut,” ungkapnya.

Peristiwa tragis kemudian terjadi saat penggerebekan oleh tiga polisi dari Polsek Negara Batin. Ketiganya ditembak mati oleh Kopda Bazarsah dalam situasi yang hingga kini masih diselidiki lebih lanjut dalam persidangan.

Bagaimana Respons Hakim Terhadap Pengakuan Ini?

Ketua Majelis Hakim, Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto, terlihat terkejut saat mendengar rincian keuntungan yang diperoleh Kopda Bazarsah dari bisnis ilegal tersebut.

“Kamu bisnis judi dapat berapa?” tanya Hakim Fredy.

Setelah mendengar jumlahnya, Fredy pun menyindir Bazarsah.

“Uangnya besar. Kalah gaji jenderal," kata Hakim Fredy.

Dalam pengakuannya, Bazarsah menyebut bahwa gaji bulanannya sebagai Babinsa hanya berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 6 juta, termasuk tunjangan.

Ia mengakui bahwa bisnis sabung ayam menjadi sumber pendapatan utamanya di luar gaji resmi.

“Uangnya judi itu biasanya saya gunakan untuk judi juga. Sebagian juga untuk tambahan,” kata Bazarsah.

Sebagian artikel ini telah tayang di dengan judul "Bisnis Judi Sabung Ayam, Kopda Bazarsah Raup Rp 12 Juta Per Bulan, Event Rp 35 Juta".