DPR Desak Polisi Militer Bongkar Motif di Balik Kasus Tewasnya Prada Lucky

Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mendesak Polisi Militer untuk mengungkap secara gamblang motif di balik kasus penganiayaan yang menewaskan Prada Lucky Namo (23).
Menurut dia, publik berhak mengetahui apa motif dari para tersangka melakukan penganiayaan hingga menewaskan Prada Lucky.
"Saya minta kepada Polisi Militer, coba dikejar. Apa sih sebetulnya motifnya? Ceritanya seperti apa? Kasus itu. Kok sampai dibunuh?" kata dia kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Agustus 2025.
TB Hasanuddin mengungkap ada asumsi bahwa para tersangka awalnya tidak berniat untuk membunuh Prada Lucky.
Namun, tindakan penganiayaan yang dilakukan bersama-sama itu jelas membahayakan nyawa seseorang.
"Mungkin tidak ada niat membunuh. Tetapi harus bisa dipastikan, dengan dipukuli beramai-ramai oleh sekian puluh orang, dan tentu pukulannya militer, yang mengarah pada titik-titik yang mematikan, ya matilah," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan, Kasus dugaan penganiayaan brutal yang menewaskan Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23) terus bergulir.
Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, mengungkapkan perkembangan mengejutkan. Kata dia, sudah ada 20 prajurit TNI yang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk satu orang perwira.
"Seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan dan kemudian akan ditindaklanjut dengan pemeriksaan selanjutnya," kata dia saat mengunjungi rumah duka Prada Lucky di Asrama TNI Kuanino, Kupang, Senin, 11 Agustus 2025.
Meski begitu, dia belum mengungkap lebih jauh. Ia juga menegaskan, motif penganiayaan masih diselidiki oleh Polisi Militer Daerah Militer (Pomdam) IX/Udayana.
"Siapapun yang melakukan perbuatan (kekerasan) harus diusut dan tidak tanpa pandang bulu," katanya.