Kronologi Kematian Prada Lucky, Diduga Akibat Kekerasan di Lingkungan TNI

TNI AD, Nusa Tenggara Timur, Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Kronologi Kematian Prada Lucky, Kronologi Kematian Prada Lucky, Diduga Akibat Kekerasan di Lingkungan TNI, Sabtu, 2 Agustus 2025: Prada Lucky Dilarikan ke RSUD Aeramo, Rabu, 6 Agustus 2025: Prada Lucky Meninggal Dunia, Kamis, 7 Agustus 2025: Jenazah Tiba di Kupang dan Disemayamkan, Senin, 11 Agustus 2025: TNI AD Jelaskan Motif dan Tersangka Ditahan

Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), prajurit TNI AD dari Yonif TP 834/Wakanga Mere Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia akibat dianiaya seniornya. 

Berikut kronologi lengkap kasus yang mengguncang TNI AD ini yang drangkum Kompas.com.

Kronologi Kematian Prada Lucky 

Sabtu, 2 Agustus 2025: Prada Lucky Dilarikan ke RSUD Aeramo

Prada Lucky dilarikan ke RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo dalam kondisi sadar namun sangat lemah.

Saat di ruang radiologi, ia mengaku kepada dokter bahwa dirinya dipukuli oleh seniornya di barak.

“Dia mengaku kepada dokter dipukuli oleh seniornya di barak,” ungkap ayah korban, Sersan Mayor Christian Namo, Kamis (7/8/2025).

Saat itu, luka lebam dan sayatan sudah terlihat di tubuhnya. Kondisi fisik Prada Lucky sangat mengenaskan dengan bekas luka di punggung, lengan, dan kaki. Selain itu, terdapat luka bakar yang diduga berasal dari sundutan rokok.

Rabu, 6 Agustus 2025: Prada Lucky Meninggal Dunia

Setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari, Prada Lucky mengembuskan napas terakhir pada pukul 11.23 Wita di RSUD Aeramo.

Jenazah korban langsung dipindahkan ke kamar jenazah rumah sakit.

Foto-foto jenazah beredar, memperlihatkan luka lebam dari pinggang hingga bahu, serta memar di dada dan perut. Foto tersebut diduga diambil saat jenazah dimandikan sebelum diserahkan kepada keluarga.

Kamis, 7 Agustus 2025: Jenazah Tiba di Kupang dan Disemayamkan

Jenazah Prada Lucky tiba di Kupang dan disemayamkan di Asrama Tentara Kuanino. Suasana duka menyelimuti keluarga dan kerabat yang menyambut dengan tangis histeris.

Ayah korban, Christian Namo, berjanji akan mengejar pelaku penganiayaan sampai ke pengadilan.

“Saya akan kejar pelakunya sampai ke mana pun. Anak saya sudah tidak ada, saya tuntut keadilan,” tegasnya.

Senin, 11 Agustus 2025: TNI AD Jelaskan Motif dan Tersangka Ditahan

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana membeberkan bahwa kasus ini berawal dari kegiatan pembinaan prajurit.

“Motif, saya sudah sampaikan semuanya atas dasar pembinaan. Jadi pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa kegiatan ini terjadi semuanya pada dasarnya pelaksanaan pembinaan kepada prajurit," jelas Wahyu di Gedung Mabes AD, Jakarta.

Namun, pembinaan tersebut berujung pada kematian Prada Lucky. Wahyu menegaskan TNI AD tidak mentolerir kekerasan dalam pembinaan.

"Pimpinan TNI Angkatan Darat tidak pernah mentolerir setiap bentuk pembinaan yang di luar kaedah-kaedah yang bermanfaat untuk operasional prajurit. Apalagi menyebabkan kerugian personel meninggal dunia," tegasnya.

Dalam kesempatan sama, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto menyampaikan bahwa 20 prajurit, termasuk satu perwira, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan terkait kasus ini. Mereka menjalani pemeriksaan intensif oleh Polisi Militer Kodam Udayana.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan TNI Ungkap Motif Kekerasan Prajurit yang Tewaskan Prada Lucky: Atas Dasar Pembinaan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!