Prada Lucky Tewas Diduga Dianiaya Senior, Kodam Udayana Buka Suara

Jasad Prada Lucky tiba di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Jasad Prada Lucky tiba di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)

 Kodam IX/Udayana buka suara terkait kematian seorang prajurit TNI AD Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo yang diduga meninggal dunia dianiaya seniornya saat bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, NTT.

"Kami telah mengetahui kejadian tersebut dan saat ini kasusnya sedang ditangani secara intensif," kata Kapendam Udayana Kolonel Inf Chandra di Denpasar, Bali, Jumat.

Dirinya belum mengetahui secara pasti penyebab kematian Prada Lucky karena masih dilakukan penyelidikan.

Prajurit Muda TNI AD Prada Lucky Tewas Penuh Luka Lebam

Prajurit Muda TNI AD Prada Lucky Tewas Penuh Luka Lebam

Kolonel Chandra mengatakan peristiwa tersebut menjadi perhatian serius bagi Kodam IX/Udayana dan jajaran untuk ditindaklanjuti secara serius.

Kapendam menyatakan para pelaku dugaan penganiayaan terhadap Prada Lucky telah diperiksa pihak Sudenpom Kupang.

"Terhadap para personel yang diduga terlibat, saat ini sedang dilakukan proses penyelidikan dan pemeriksaan oleh pihak Subdenpom Kupang," katanya.

"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Prada Lucky Chepril Saputra," pungkasnya.

Sebelumnya, Prada Lucky dilaporkan meninggal dunia pada Rabu 6 Agustus pada 10.30 Wita setelah mendapatkan perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Umum Aeramo, Nagekeo.

Prada Lucky baru dua bulan menjadi anggota TNI. Dia resmi bergabung dengan TNI AD pada Mei 2025.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Buleleng, Bali, Prada Lucky ditempatkan di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM), Kebupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Ant)