Siapa Perempuan Inisial V yang Bersama Diplomat Kemlu Sebelum Tewas? Polisi Buka Suara

Kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), ADP, memunculkan banyak tanda tanya dalam penyelidikan, salah satunya seorang perempuan berinisial V. Polisi mengonfirmasi bahwa V telah dimintai keterangan sebagai bagian dari penyelidikan.
"Sudah diperiksa," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Sebelumnya, Wira menyebut bahwa ADP sempat terlihat berbelanja bersama V di pusat perbelanjaan Grand Indonesia pada Senin (7/7/2025).
Seusai berbelanja, ADP menuju ke bandara dengan menggunakan taksi. Namun, tak lama setelah taksi berjalan sekitar 200-300 meter, ia mendadak meminta sopir untuk mengubah arah menuju Gedung Kemlu di Jakarta Pusat.
Apa yang Terjadi di Gedung Kemlu?
Polisi menemukan tas ransel dan tas belanja milik ADP (39), diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang ditemukan tewas dengan kondisi seluruh kepala terlilit lakban di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Data penyelidikan menunjukkan bahwa ADP berada di lantai 12 Gedung Kemlu selama satu jam 26 menit malam itu dan meninggalkan tas ransel miliknya beserta tas belanja.
Kepolisian enggan mengungkap lebih jauh terkait aktivitas ADP maupun hubungannya dengan V.
"Kalau masalah hubungannya, kami tidak bisa sampaikan karena itu privasi," kata Kombes Wira.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menyatakan bahwa meski ponsel ADP belum ditemukan, penyelidikan tidak terganggu. Riwayat percakapan korban tetap bisa ditelusuri melalui email dan perangkat laptop milik ADP.
“Iya, (terhubung dengan laptop ADP) melalui email yang ada di koneksi laptopnya, kemudian dikombinasikan dengan (keterangan) istrinya,” jelas Reonald, Senin (28/7/2025).
Dari email dan percakapan yang terhubung, polisi juga mengetahui bahwa Arya sempat berkomunikasi dengan atasannya dan rekan kerja yang bersamanya di mal saat itu.
Jenazah ADP ditemukan pada Selasa (8/7/2025) di kamar indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Ia ditemukan dalam posisi tergeletak di atas kasur, kepalanya dililit lakban kuning, dan tubuhnya tertutup selimut biru.
Polisi menemukan sejumlah barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP), termasuk gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, pakaian korban, serta obat sakit kepala dan obat lambung.
Sidik jari Arya turut ditemukan pada permukaan lakban, yang memperkuat dugaan bahwa ia sendiri yang menggunakan lakban tersebut.
Apakah Ini Bunuh Diri atau Ada Unsur Pidana?
Kombes Wira menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak menggunakan istilah bunuh diri, melainkan hanya menyatakan tidak ditemukan unsur pidana dalam kematian Arya.
“Polri, dalam hal ini kami, menyimpulkan kasus ini adalah tidak ditemukan peristiwa pidana, itu yang bisa kita simpulkan,” kata Wira.
Ia menegaskan bahwa tugas penyelidik hanyalah menentukan ada atau tidaknya tindak pidana.
Meski tidak menemukan indikasi pidana, polisi belum secara resmi menutup kasus ini.
“Kami tetap akan menerima masukan apabila ada informasi, kami tetap tampung. Sementara (kasus) belum (dihentikan),” ujar Wira.
Sebagian artikel ini telah tayang di dan Tribunnews.com dengan judul Ini Sosok Perempuan Bernama Farah yang Temani Arya Daru Belanja di Mal, Sudah Diperiksa Polisi.