Tsunami Keracunan Massal Menghantui Siswa Sekolah, DPR Desak BGN-Kemenkes Audit Program MBG

Tsunami Keracunan Massal Menghantui Siswa Sekolah, DPR Desak BGN-Kemenkes Audit Program MBG

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera melakukan audit menyeluruh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Desakan ini muncul menyusul serangkaian insiden keracunan makanan yang kembali terjadi, menimpa ratusan siswa di berbagai daerah seperti Kota Kupang, Sumba, Manokwari, dan Kulon Progo.

"Audit keamanan kandungan menu MBG menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak, tetapi juga bebas dari kontaminan dan bahan berbahaya yang dapat mengancam kesehatan," kata Yahya dalam keteranganya, Senin (4/8).

Menurut Yahya, audit ini sangat penting untuk memastikan makanan yang diberikan aman dari kontaminan dan berbahaya, serta memenuhi standar gizi.

Ia juga menekankan perlunya sistem pengawasan yang lebih ketat, terutama di wilayah rawan seperti NTT dan daerah terpencil, untuk mencegah risiko keracunan akibat lemahnya pengelolaan distribusi makanan.

Yahya juga mendorong keterlibatan tenaga kesehatan daerah dalam pengawasan program MBG.

Tujuannya agar ada respons cepat jika terjadi kasus keracunan dan edukasi kesehatan dapat tersampaikan kepada sekolah dan keluarga.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan program ini bukan hanya diukur dari jumlah penerima, melainkan dari jaminan keamanan dan kesehatan anak-anak.

“Aspek kesehatan publik harus menjadi komponen utama dan prioritas dalam pelaksanaan MBG. Dan harus menjadi catatan, keberhasilan program bukan hanya soal kuantitas penerima manfaat, tetapi lebih jauh pada jaminan keamanan dan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa," pungkas Yahya.