Anggaran Tak Cukup, BGN Minta Tambahan Rp 50 Triliun untuk Tuntaskan Program MBG 2025

Badan Gizi Nasional, Makan Bergizi Gratis, tambahan anggaran MBG, Anggaran Tak Cukup, BGN Minta Tambahan Rp 50 Triliun untuk Tuntaskan Program MBG 2025

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengajukan tambahan anggaran MBG sebesar Rp 50 triliun untuk mengoptimalkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis.

Usulan ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR pada Selasa (1/7/2025). Menurut Dadan, anggaran awal sebesar Rp 71 triliun yang telah disiapkan ternyata tidak cukup untuk menjangkau seluruh target penerima manfaat.

Ia menyebut, total penerima manfaat program MBG mencapai 82,9 juta jiwa hingga akhir tahun 2025.

"Itu nanti kelihatannya Badan Gizi harus kembali ke Komisi IX untuk menjustifikasi tambahan Rp 50 triliun, karena kalau Rp 71 triliun saja tidak cukup," ujar Dadan.

Bagaimana Perkembangan Verifikasi Mitra Pelaksana?

Dadan menjelaskan, proses verifikasi terhadap mitra pelaksana, yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), saat ini berlangsung intensif.

Hingga awal Juli 2025, terdapat 1.863 SPPG yang sudah aktif dan 14.304 calon mitra sedang dalam tahap verifikasi.

"Kalau kita selesaikan verifikasi dalam dua minggu, maka di akhir Juli kita sudah bisa punya minimal 10.000 SPPG. Padahal target kita untuk Agustus hanya 8.000," jelasnya.

Dengan jumlah tersebut, BGN menargetkan dapat mulai melayani 24 juta penerima manfaat pada Agustus.

Jumlah ini akan meningkat secara bertahap menjadi 42 juta di September, 63 juta di Oktober, dan puncaknya 82,9 juta pada November 2025.

"Insya Allah seluruh penerima manfaat akan sudah kita intervensi paling lambat November. Ini kerja keras kami, dan alhamdulillah timnya solid," tutur Dadan.

Dalam pelaksanaan program MBG, BGN bekerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga negara.

Kementerian Kesehatan bertugas mengawasi aspek keamanan pangan, sementara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan inspeksi terhadap fasilitas penyedia makanan.

Selain itu, BKKBN bersama Kementerian Kependudukan turut mendukung proses pendataan dan distribusi bantuan makanan bergizi kepada masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah dan kelompok rentan.

Mengapa Anggaran MBG Dipangkas dari Rencana Awal?

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, menyebut bahwa anggaran awal program MBG tahun 2025 adalah sebesar Rp 171 triliun.

Angka tersebut terdiri dari anggaran resmi sebesar Rp 71 triliun dan tambahan cadangan Rp 100 triliun.

Namun, realisasinya mengalami penyesuaian. Dana tambahan hanya berada pada kisaran Rp 50 triliun, sehingga total anggaran saat ini menjadi Rp 121 triliun.

"Iya, tapi kalau dilihat dari sekarang mungkin bisa Rp 121 triliun begitu, kan. Makanya setelah Perpres (terbit) kita kejar," ucap Zulhas saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Ia menegaskan bahwa pemangkasan anggaran MBG bukan disebabkan kondisi fiskal negara yang memburuk. Menurutnya, pertimbangan utama adalah kesanggupan dalam pelaksanaan program.

"(Alasannya) kesanggupan, kesanggupan melaksanakannya," jelas Zulhas.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "".