RI-Selandia Baru Sepakat Kejar Target Kerja Sama Dagang Rp 58 T, Termasuk Program MBG

RI-Selandia Baru Sepakat Kejar Target Kerja Sama Dagang Rp 58 T, Termasuk Program MBG

Indonesia dan Selandia Baru menyepakati kerja sama perdagangan dua arah dengan target mencapai US$ 3,6 miliar atau Rp 58,7 triliun pada 2029.

Target itu tiga kali lebih besar dari nilai perdagangan kedua negara tahun ini yang hanya mencapai US$ 1,9 miliar. Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay mengungkapkan ada tiga sektor prioritas dalam kerja sama yang diteken.

“Bagi Selandia Baru, fokusnya ada pada tiga bidang. Pertama, makanan dan minuman berkualitas tinggi. Kedua, energi panas bumi. Dan ketiga, pendidikan,” kata Menteri McClay di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Kamis (7/8).

Untuk itu, McClay mengundang petani dan pihak-pihak terkait dari Indonesia dapat melakukan kunjungan ke Selandia Baru.

Menurut dia, Selandia Baru juga ingin datang dan membawa tenaga ahlinya dalam memproduksi makanan yang berkualitas tinggi dan aman ke pasar Indonesia.

McClay menambahkan kerja sama di bidang pangan ini juga akan disinergikan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah berjalan di Indonesia.

“Kami ingin mendukung keinginan Presiden (Prabowo Subinto) untuk meningkatkan swasembada pangan, khususnya dengan mencari lebih banyak peluang kerja sama dalam program makanan untuk anak-anak di sekolah,” paparnya, dikutip Antara.

Pejabat Selandia Baru itu juga berharap semakin banyak pelajar dari Indonesia yang belajar ke negaranya karena mereka memiliki pengalaman di bidang pertanian, teknologi, dan produksi pangan.

“Di saat yang sama, institusi pendidikan Selandia Baru juga mulai menjalin kemitraan di sini untuk berkontribusi lebih besar di Indonesia. Ini merupakan peluang yang sangat besar,” ucap dia menambahkan.

Terkait kerja sama bidang energi panas bumi, McClay mengungkapkan kedua negara menyepakati kerja sama penggunaan energi panas bumi untuk pembangkit listrik tertinggi pertama atau kedua di dunia.

"Melalui keterlibatan lebih dari 1.000 ilmuwan dalam ekspor teknologi panas bumi yang telah bekerja sama dengan Indonesia," tandasnya. (*)