Joko Anwar Jalin Kerja Sama dengan Produser ‘Parasite’ Barunson E&A, Distribusikan Film Horor ‘Ghost in the Cell’

Joko Anwar Jalin Kerja Sama dengan Produser ‘Parasite’ Barunson E&A, Distribusikan Film Horor ‘Ghost in the Cell’

E&A, studio Korea di balik film pemenang Oscar karya Bong Joon-ho, Parasite, akan menangani penjualan global untuk perusahaan produksi milik sutradara ternama Indonesia Joko Anwar, Come and See Pictures. Kesepakatan eksklusif ini berlaku selama dua tahun.

Kolaborasi ini dimulai dengan film horor penjara Ghost in the Cell, garapan terbaru Joko Anwar yang bercerita tentang para narapidana dan sipir yang dipaksa bekerja sama menghadapi ancaman supernatural. Film tersebut akan memulai debut penjualannya di Toronto International Film Festival, bulan depan, dilanjutkan ke Busan Asian Contents and Film Market. Daftar proyek kerja sama ini juga mencakup film sMothered.

Kemitraan ini menandai ekspansi signifikan Barunson E&A di Asia Tenggara, memanfaatkan reputasi Joko Anwar yang kian berkembang sebagai maestro horor. Sang sutradara Indonesia ini telah membangun basis penggemar setia lewat thriller supernatural seperti Pengabdi Setan yang mendominasi box office lokal pada 2017 dan menembus lebih dari 40 pasar internasional.

Popularitas Anwar semakin kokoh lewat Perempuan Tanah Jahanam (Impetigore) yang tayang di Sundance 2019 dan mewakili Indonesia di Oscar. Ia kemudian merambah genre superhero lewat Gundala, yang tayang perdana di Toronto. Joko Anwar melanjutkan langkah ke Hollywood dengan proyek Amazon MGM, Pengepungan di Bukit Duri, yang baru dirilis di Prime Video minggu lalu.

“Come and See Pictures didirikan dengan keyakinan bahwa penceritaan yang berani dan tanpa rasa takut dapat menggerakkan serta mengubah penonton,” ujar Joko Anwar, dikutip Variety.

Ia mengatakan Barunson E&A sejak lama mewujudkan visi yang sama lewat karya-karya inovatif mereka. Kesepakatan ini merupakan peluang bagi kedua belah pihak untuk menyatukan semangat dan mendorong batas sinema bersama, menciptakan film-film yang berani mengambil risiko, memicu percakapan, dan meninggalkan kesan mendalam pada penonton di seluruh dunia. “Saya antusias dengan cerita-cerita yang akan kami hadirkan dalam dua tahun mendatang,” katanya.

Kemitraan ini juga memanfaatkan jaringan CEO Barunson E&A, Choi Yoon-hee, yang sudah terbangun lama di Indonesia. Yoon-hee telah terkoneksi dengan Indonesia sejak masa jabatannya di CJ ENM, dengan ia terlibat dalam sejumlah film Joko sebelumnya.

“Kemitraan eksklusif dengan Joko Anwar ini memanfaatkan keahlian kami di pasar Indonesia, dan kami menantikan untuk membagikan visinya serta memperkenalkan sinema Indonesia yang luar biasa kepada penonton global,” ujar Yoon-hee.

Joko Anwar mendirikan Come and See Pictures pada 2020 bersama kolaborator lamanya, Tia Hasibuan. Perusahaan ini bergabung dalam daftar mitra Indonesia Barunson E&A, yang sebelumnya sudah mencakup pemain besar lokal seperti Visinema Pictures, Base Entertainment, Miles Films, Rapi Films, dan Imajinari.(dwi)