Indonesia Perkuat Kerja Sama Ekonomi Hijau dengan Selandia Baru

INDONESIA terus memperkuat kerja sama bilateral dengan Selandia Baru di sektor ekonomi hijau. Di masa depan, sektor ekonomi hijau diyakini menjadi faktor penting yang tidak dapat diabaikan. Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan pihaknya menyambut baik kesempatan berharga ini untuk memperkuat kerja sama bilateral dalam isu ekonomi hijau. "Kami mengakui kepemimpinan Selandia Baru dalam sektor ekonomi hijau dan melihat pertemuan ini sebagai platform untuk berbagi pengalaman, menyelaraskan prioritas, dan mengeksplorasi potensi kerja sama lebih lanjut," jelas Wamendag Roro dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perubahan Iklim Selandia Baru Simon Watts di Auckland, Selandia Baru, Senin (30/6). Wamendag Roro menyampaikan beberapa hal terkait dengan komitmen Indonesia di isu iklim dunia untuk menciptakan ekonomi hijau. Lebih lanjut, Wamendag Roro menjelaskan target Indonesia pada Nationally Determined Contribution (NDC) 2023 yakni pengurangan emisi sebesar 31,89 persen (tanpa syarat) dan 43,2 persen (dengan dukungan internasional) pada 2030
Di samping itu, Indonesia berkomitmen untuk mencapai net zero emissions (NZE) paling lambat pada 2060. Komitmen ini merupakan bagian penting dari upaya Indonesia untuk menjadi negara ekonomi maju. "Indonesia juga sedang menyelesaikan rancangan undang-undang energi baru energi terbarukan (RUU EBET) untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan," terang Wamendag Roro.
Lebih lanjut, Wamendag Roro menerangkan Indonesia saat ini memiliki beberapa strategi dalam melakukan transisi energi dan ekonomi hijau di antaranya dengan diversifikasi energi, adopsi kendaraan listrik di sektor transportasi, mekanisme penetapan harga, dan pembiayaan karbon serta mempraktikkan perdagangan hijau.
"Transisi energi diharapkan dapat sepenuhnya terwujud pada 2030. Kami berharap Selandia Baru dapat menjadi mitra kolaboratif dalam mewujudkan target tersebut," ungkap Wamendag Roro.
Dalam pertemuan ini, Wamendag Roro juga mengajak Selandia Baru untuk meningkatkan kerja sama dan berinvestasi untuk mendorong ekonomi hijau dan perdagangan yang berkelanjutan di Indonesia.
Menurutnya, kedua negara memiliki keunggulan komparatif dan juga kepentingan bersama, mengingat posisi geologis keduanya yang berada di wilayah rantai cincin api. Ia berpandangan banyak peluang bagi kedua negara untuk melakukan perdagangan bilateral berkelanjutan. Peluang ini dapat dimanfaatkan di antaranya melalui kerja sama pengolahan limbah menjadi sumber energi terbarukan, peningkatan kapasitas para petani, nelayan serta perdagangan produk hortikultura dan perikanan.
"Selanjutnya, bersama-sama kami akan memastikan bahwa perdagangan berkelanjutan dan ekonomi hajau dapat segera dilaksanakan, inklusif, dan saling menguntungkan," tutupnya.(Asp)