Danantara Gandeng RDIF Rusia Luncurkan Platform Investasi Rp 37,6 T

Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menggandeng Russian Direct Investment Fund (RDIF) untuk meluncurkan platform investasi Russia-Indonesia Investment Platform (RIDNIP) dengan modal 2 miliar euro atau setara Rp 37,64 triliun.
“Kemitraan dengan RDIF menandai langkah penting dalam memajukan strategi Danantara Indonesia untuk memobilisasi modal bagi prioritas nasional jangka panjang Indonesia,” kata CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, saat penandatanganan MoU di hadapan Presiden Vladimir Putin dan Presiden Prabowo Subianto di sela-sela Forum Ekonomi Internasional Saint-Petersburg, Rusia, Kamis (19/6) waktu setempat.
Danantara dan RDIF akan berfokus pada investasi di perusahaan-perusahaan Indonesia dan Rusia yang menjanjikan di industri-industri strategis, yang bertujuan untuk meningkatkan skala teknologi, perdagangan, dan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Rusia.
RIDNIP akan berfungsi sebagai platform strategis untuk transfer teknologi bilateral, sehingga memungkinkan pertukaran pengetahuan industri, penelitian terapan, dan solusi- solusi canggih antara Rusia dan Indonesia.
Platform ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan industri, mendukung pengembangan ekosistem inovasi yang kompetitif, dan memperdalam kemandirian teknologi di sektor-sektor penting seperti infrastruktur, energi, manufaktur canggih, dan ketahanan pangan.
“Kami melihat ini sebagai landasan untuk penciptaan nilai yang berkelanjutan yang sejalan dengan visi kerja sama, diversifikasi, dan pengembangan bersama,” imbuh Rosan, dikutip Antara.
Sementara itu, CEO RDIF Kirill Dmitriev mengatakan kesepakatan dengan Danantara ini menandai langkah penting menuju perluasan investasi bersama, yang mencerminkan potensi signifikan untuk proyek bersama di bidang energi, infrastruktur, pertanian, dan sektor strategis lainnya.
"Kesepakatan ini juga menyoroti komitmen bersama terhadap kemajuan teknologi, mendorong pertumbuhan yang didorong oleh inovasi, dan meningkatkan daya saing kedua ekonomi di panggung global,” tandas Kirill. (*)