Tiga Hari Jelang Dibuka, Puluhan Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat Jember, Apa Penyebabnya?

Ketika semangat awal menyala untuk menghadirkan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, Sekolah Rakyat (SR) Jember justru menghadapi ujian awal yang tak ringan.
Hanya tiga hari jelang pembukaan, puluhan siswa dilaporkan mengundurkan diri, dan kini jumlah peserta didik jauh dari target.
“Memang dari kemarin itu ada beberapa yang mengundurkan diri. Alasannya karena anak-anak orangtuanya mempertanyakan kenapa SR kok tidak segera dimulai,” ujar Kartika Sari Dewi, Kepala Sekolah SR Jember, Kamis (31/7/2025).
Data terakhir mencatat hanya 78 siswa yang masih terdaftar aktif—34 dari jenjang SD dan 44 dari jenjang SMP.
Padahal sebelumnya sempat tercatat ada 88 siswa. Artinya, 20 siswa memilih mundur, sebagian besar karena ketidakpastian jadwal pembelajaran.
Sekolah Rakyat Belum Siap, Orangtua Resah
Kartika menjelaskan bahwa sebagian besar orangtua merasa cemas melihat SR Jember tak kunjung beroperasi, sedangkan tahun ajaran baru di sekolah-sekolah reguler sudah dimulai.
Kekhawatiran inilah yang membuat mereka memutuskan untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain.
“Kami ingin memberikan yang terbaik agar anak-anak itu bisa nyaman, aman, sehingga memang tidak bisa instan. Itu karena untuk safety juga ya,” katanya.
Hingga akhir Juli, progres pembangunan sekolah di Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang, tepat di belakang Stadion Notohadinegoro, masih menyisakan sekitar 5 persen.
Sisanya tinggal menunggu penyelesaian fasilitas pendukung seperti tempat tidur, kamar mandi, dan dapur untuk mendukung sistem asrama.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkunjung dan disambut calon siswa Sekolah Rakyat, Jember, Kamis (31/7/2025).
Target Sekolah Rakyat Dimulai 5 Agustus
Awalnya, SR Jember direncanakan dibuka secara bertahap pada 1 dan 15 Agustus 2025.
Namun, karena tekanan waktu dan kebutuhan penyelarasan fasilitas, pihak sekolah kini mengusahakan pembukaan pada 5 Agustus.
Meski begitu, tanggal tersebut masih menunggu hasil koordinasi lebih lanjut.
“Namun kita usahakan tanggal 5 Agustus, tapi nanti lihat hasil koordinasinya,” ujar Kartika.
Dukungan Pemprov Jatim dan Koordinasi Lapangan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turut menyoroti dinamika ini.
Ia menyebut bahwa SR Jember masuk kategori tahap 1B, dengan jadwal awal pembukaan pada 1 Agustus atau paling lambat 15 Agustus 2025.
“Tapi kemungkinan akan dipercepat 5 Agustus, kita mengikuti saja,” kata Khofifah.
Menurutnya, Pemprov Jatim telah meninjau 15 Sekolah Rakyat di berbagai daerah, termasuk SR yang sudah lebih dulu mulai sejak 14 Juli.
Namun, kesiapan setiap sekolah sangat tergantung pada progres fisik dan sumber daya manusia di lapangan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul .