Sekolah Rakyat hingga Smart TV: Jurus Cerdas Prabowo Subianto Angkat Rakyat dari Kemiskinan

Presiden Prabowo Subianto mengaku terus berupaya memerangi kemiskinan dengan pendekatan holistik dan menyeluruh sehingga angka kemiskinan ekstrem diharapkan turun menjadi nol persen dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Oleh karena itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Republik Indonesia, pemerintah membentuk sistem data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN). "Ini (DTSEN) jadi pegangan. Kami pastikan program-program pemerintah untuk masyarakat miskin tepat sasaran," kata dia di Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
Dengan DTSEN, lanjut Presiden Prabowo, menjaring siapa yang berhak menerima manfaat, setelah sebelumnya ia mendapat laporan bahwa masih ada orang kaya yang menikmati subsidi rakyat.
Salah satu upaya untuk memutus rantai kemiskinan ekstrem adalah mendirikan sekolah rakyat, di mana pemerintah berhasil membangun dan membuka 100 sekolah rakyat, yang diharapkan jumlahnya menjadi 200 pada 2026, dan 300 di tahun berikutnya.
Sekolah rakyat ini didirikan untuk masyarakat yang berasal dari desil terendah, desil 1, 2. "Dari mereka yang benar-benar penghasilannya sangat sangat rendah, mereka kita asramakan, mereka kita berdayakan dengan kualitas pendidikan yang baik. Ini terus kita upayakan dan sedang dikerjakan," ungkap Prabowo Subianto.
Lantas, bagaimana dengan sekolah-sekolah lain? Presiden menegaskan juga sudah membangun sekolah unggulan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia di bidang sains dan teknologi. "Kita bangun sekolah unggul garuda, yang rencananya akan ada 80. Sekolah-sekolah yang sudah ada ikut program ini," jelas Presiden Prabowo.
Bukan itu saja. Pemerintah juga akan menambah sekolah Taruna Nusantara terintegrasi hingga memperluas fakultas kedokteran ke seluruh Indonesia untuk mengejar ketertinggalan dalam mencetak dokter spesialis dan juga dokter gigi.
"Kita juga mengejar ketertinggalan dengan menyebar 288 ribu smart TV, smart platform ke sekolah-sekolah di desa tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) supaya bisa mengikuti pelajaran dari guru-guru terbaik yang mengajar secara virtual," tegas Presiden Prabowo Subianto.