Hands-on LG Smart Monitor Swing, Layar Sentuh dengan Stand Fleksibel

LG Electronics Indonesia resmi meluncurkan produk monitor pintar terbarunya, LG Smart Monitor Swing, ke pasar Indonesia. Dibanderol harga Rp 14,5 juta, monitor ini akan bisa dibeli lewat jalur pre-order (PO) mulai 11 - 24 Agustus 2025.
LG Smart Monitor Swing (SKU 32U889SA) merupakan monitor touchscreen berukuran 32 inci yang dapat digunakan langsung tanpa harus terhubung ke komputer (PC).
Monitor ini menawarkan fitur unggulan pada aspek fleksibilitas. Melalui desain stand (penyangga) bawaan perangkat, pengguna bisa menyesuaikan posisi monitor ini menjadi beberapa mode sesuai kebutuhan.
Fleksibilitasnya turut ditambah lewat keberadaan roda di bawah stand perangkat. Dengan roda tersebut, pengguna dapat memindahkan perangkat dari satu ruangan ke ruangan lain tanpa perlu diangkat.
Dalam acara eksklusif Media Review yang digelar di Jakarta, Kamis (7/8/2025), KompasTekno berkesempatan untuk menjajal (hands-on) sekilas perangkat monitor pintar ini. Berikut kesan pertama kami terhadap fitur dan desain perangkat.
Desain dan stand yang fleksibel
Salah satu daya tarik utama produk ini adalah fleksibilitas posisi layar yang terintegrasi langsung ke stand fleksibel berbasis roda. Stand tersebut memungkinkan monitor diubah ke berbagai orientasi, mulai dari horizontal, vertikal, hingga ketinggian tertentu sesuai kebutuhan.
Saat dilihat pertama kali, LG Smart Monitor Swing tampil ramping dengan bingkai tipis di keempat sisi layar. Perangkatnya dibalut warna putih, memberi kesan netral dan cocok apabila disandingkan dengan berbagai interior ruangan.
Bagian paling menarik dari monitor ini adalah desain stand bawaan yang fleksibel. Bentuk stand-nya tegak lurus seperti batang, menyambung ke bagian alas (dudukan) berbentuk kotak dengan ujung membulat di empat sisinya.
Alas ini berfungsi sebagai penopang utama perangkat. Persis di bawah alas, terdapat roda tersembunyi yang memungkinkan mobilitas perangkat untuk dipindah-pindahkan dengan mudah.
Berkat bantuan roda tersebut, kami bisa dengan mudah menggeser stand ke berbagai tempat. Saat kami coba jalankan, pergerakannya terasa mulus, alas stand yang cukup berat ini terasa tidak mudah terbalik.
Bagian atas penyangga yang tersambung ke monitor juga terasa kokoh. Sambungannya terasa tidak mudah goyah, memberikan rasa aman saat layar diputar atau diubah posisinya.
Stand (penyangga) LG Smart Monitor Swing dibuat fleksibel. Stand ini bisa memiringkan, memutar, dan menaik-turunkan posisi monitor sesuai kebutuhan pengguna.
Kami merasa, mekanisme "One Click Mount" di bagian belakang monitor yang membuat posisi layar terlihat stabil. Mekanisme klik satu kali ini seperti "mengunci" monitor dengan pas, sehingga tidak menimbulkan rasa khawatir akan copot atau jatuh saat digunakan.
Tidak hanya stand, bagian monitor LG Swing juga fleksibel. Kami bisa mengubah posisi monitor ini menjadi empat mode penyesuaian, meliputi: dimiringkan ke depan-belakang (tilt), diatur ketinggiannya (height adjustment), diputar ke samping (swivel), hingga berdiri vertikal (auto pivot).
Fleksibilitas ini memungkinkan pengguna bisa memakainya dalam posisi apa pun. Misalnya, ketika ingin bekerja sama duduk di meja, menonton dari tempat tidur, atau menampilkan konten dalam orientasi vertikal (portrait).
Khusus untuk mengubah layar dari lanskap menjadi portrait, pengguna hanya bisa memutar ke satu arah saja, yaitu searah jarum jam. Hal ini dilakukan agar mencegah kabel internal monitor terlilit dan rusak.
Layar sentuh 32 Inci 4K lega, tapi..
LG Smart Monitor Swing mengusung layar IPS 4K UHD (3.840 x 2.160 piksel) 32 inci dengan aspek rasio 16:9.
LG Smart Monitor Swing mengusung layar IPS 32 inci dengan resolusi UHD 4K (3.840 X 2.160 piksel), rasio 16:9. Ukuran ini terasa lega, cukup untuk menunjang kebutuhan kerja harian, hiburan, atau aktivitas lain.
Dengan cakupan warna mencapai 95 persen DCI-P3, tampilan visual monitor ini terlihat kaya hidup dan akurat. Meski begitu, tingkat kecerahan layarnya yang hanya 350 nits masih terasa kurang.
Menurut kami, tingkat kecerahan yang minim itu membuat visibilitasnya hanya optimal saat digunakan dalam kondisi minim cahaya. Apabila dipakai di ruangan terang, tampilannya bisa kurang maksimal.
Selain itu, walau perangkat ini sudah mendukung penggunaan layar sentuh (touch screen) secara penuh, tapi respons layar terhadap sentuhan masih lambat.
Pengalaman kami ketika mengetuk ikon atau menggulir menu, tidak selalu langsung mengikuti sentuhan. Ada sedikit jeda, terutama saat navigasi dilakukan secara cepat.
Kurang responsifnya layar ini akan sangat terasa apabila kita bandingkan dengan penggunaan pada perangkat smartphone. Memang bukan masalah besar, tapi bisa jadi memengaruhi kenyamanan pengguna.
Bisa streaming video langsung
Layar LG Smart Monitor Swing saat menampilkan konten visual. Warna terlihat tajam dan akurat berkat cakupan DCI-P3 hingga 95 persen.
Salah satu fitur unggulan yang ditawarkan LG Smart Monitor Swing adalah kemampuannya menjalankan layanan video streaming secara langsung di perangkat.
Berkat sistem operasi webOS 24, pengguna bisa mengakses layanan streaming populer seperti Netflix, YouTube, atau layanan lain tanpa perlu menyambungkan ke perangkat komputer (PC).
Monitor ini juga dibekali speaker internal berdaya 5W. Speaker ini diletakkan di bagian belakang bodi monitor. Saat digunakan di dalam ruangan semi sepi, hasil audio yang keluar cukup terdengar jelas.
Dengan webOS 24, LG Smart Monitor Swing mampu mendukung berbagai aplikasi cloud untuk opsi kerja jarak jauh. Pengguna bisa menghubungkan ke aplikasi seperti Microsoft Office lewat fitur Home Office di perangkat.
Konektivitas dan Mirroring
Bagian belakang monitor LG Smart Monitor Swing dilengkapi dengan port USB-C dan HDMI.
Di bagian belakang monitor, terdapat beberapa port yang disediakan LG. Port tersebut mencakup tiga USB Type-C, dua HDMI, dan port pogo pin untuk koneksi ke kamera eksternal (webcam).
Salah satu port USB-C monitor ini mendukung pengisian daya hingga 65 watt. Lewat port ini, pengguna bisa mengisi daya perangkat seperti laptop atau HP, langsung ke monitor tanpa harus memakai adaptor.
LG juga menyematkan konektivitas nirkabel seperti Wi-Fi dan Bluetooth. Konektivitas ini memungkinkan akses langsung ke internet serta sambungan ke berbagai perangkat seperti keyboard atau mouse, tanpa kabel tambahan.
Perangkat LG Smart Monitor Swing juga kompatibel dengan berbagai perangkat, Windows, Android, maupun iOS. Dengan begitu, pengguna bisa menghubungkan perangkat mereka dengan mudah lewat fitur screen mirroring yang tersedia.
Dalam sesi pengujian, layar perangkat yang dihubungkan dengan fitur screen mirroring ini juga akan tampil di layar monitor.
Namun, saat fitur ini digunakan, fungsi layar sentuh di monitor otomatis mati. Pengguna hanya bisa mengontrol tampilan melalui perangkat asal (HP atau laptop), bukan lewat layar monitor.
Kesimpulan
LG Smart Monitor Swing dibekali sistem operasi webOS, membuatnya bisa memutar video dari layanan streaming populer seperti Netflix, YouTube, dan lain sebagainya.
Dari sesi hands-on singkat ini, KompasTekno merasa LG Smart Monitor Swing menawarkan fitur-fitur mumpuni dan berpotensi untuk dijadikan perangkat serbaguna.
Kehadiran sistem webOS, layar sentuh, dan stand fleksibel yang bisa diposisikan sesuai kebutuhan, membuatnya cocok untuk menunjang aktivitas harian.
Mulai dari bekerja, menikmati hiburan, maupun konsumsi konten, monitor ini terasa ringkas dan siap digunakan tanpa harus membutuhkan bantuan perangkat lain. Semua bisa dilakukan langsung dari layar monitor.
Meski unggul dalam hal fleksibilitas posisi dan pergerakan, monitor ini masih harus disambungkan ke colokan listrik. Sehingga, pengguna tidak bisa sembarangan memindahkannya ke area tanpa daya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!