Mengapa Prabowo Pakai Kalung Melati di Upacara HUT Ke-80 RI di Istana?

Presiden Prabowo Subianto mengenakan kalung melati saat Upacara HUT Ke-80 RI (Republik Indonesia) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025). Aksesori itu terdiri dari beberapa bunga melati yang disatukan, lalu dirangkai menjadi untaian kalung.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Angga Raka Prabowo menjelaskan alasan di balik pemilihan aksesori melati oleh Presiden. Menurutnya, kalung melati lebih dari sekadar hiasan karena berkaitan erat dengan budaya leluhur bangsa.
"Itu budaya leluhur kita, bunga-bunga nasional kita melati," kata Angga Raka, dilaporkan , Minggu (17/8/2025).
Aksesori kalung melati di Upacara HUT Ke-80 RI
Bunga melati punya beragam makna
Ario Bayu (kiri bawah) berposen dengan selebritas, pejabat, dan publik figur lainnya saat menghadiri Upacara Hut Ke-80 RI di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025).
Selain Presiden Prabowo, beberapa pejabat, selebritas, dan publik figur yang hadir saat Upacara 17 Agustus 2025 tersebut juga mengenakan kalung melati.
Sebut saja Wulan Guritno; Ario Bayu; Velove Vexia; Nicholas Saputra; Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana; Putri Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid; Ketua DPR RI, Puan Maharani; Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya; dan putra Presiden Prabowo sekaligus desainer, Didit Hediprasetyo.
Dilaporkan , Sabtu (!3/4/2024), bunga melati kerap dinilai sebagai simbol kebahagiaan, kedamaian, dan keberuntungan.
Dalam beberapa budaya, bunga berkelopak putih dan bertangkai hijau ini juga disebut menyimbolkan pembersihan dan pembaharuan.
Aromanya yang khas menenangkan dianggap bisa menghadirkan energi positif, sekaligus menyimbolkan ketenangan, kedamaian, dan kesegaran.
Tak heran, bunga melati kerap digunakan dalam berbagai upacara adat di Indonesia, salah satunya pernikahan.
Apa makna beskap Presiden Prabowo?
Bentuk penghormatan untuk beragamnya budaya di Indonesia
Prabowo Pakai Beskap dan Tanjak Melayu Saat Upacara Penurunan Bendera HUT Ke-80 RI
Selain kalung melati, Presiden Prabowo juga memakai beskap Melayu pada hari yang sama.
Menurut Angga Raka, pemilihan busana tersebut bukanlah karena mengandung makna tertentu, melainkan sebagai bentuk penghormatan untuk beragamnya budaya di Indonesia.
"Enggak ada (makna khusus). Semua Nusantara, semua nasionalis, baju adat semua kita Bhinneka Tunggal Ika," tutur Angga Raka.
"Kita semua menghormati, kita semua berada dalam satu kesatuan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)," tambahnya.
Kehadiran Presiden Prabowo dengan kalung melati dan beskap Melayu menjadi simbol harmoni antara tradisi dan nasionalisme.
Busana tersebut lebih sekadar pakaian karena mengandung pesan persatuan saat peringatan HUT Ke-80 RI.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!