Sederet Aktivitas MPLS Siswa-siswi Sekolah Rakyat SRMA 10 di Jakarta

Siswa-siswi mengikuti kegiatan di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 di Pusdiklatbangprof Kemensos, Jl. Margaguna Raya, Radio Dalam, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Kementerian Sosial (Kemensos) memulai program Sekolah Rakyat tahun ajaran 2025/2026 di 100 titik lokasi rintisan di seluruh Indonesia. Sekolah Rakyat dirancang sebagai sekolah berasrama untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Salahsatunya sekolah adalah Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10.
Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Setiap siswa mendapat tas gratis, seragam gratis, makan gratis, dan fasilitas unggul Sekolah Rakyat.
Sekolah dengan sistem asrama tersebut akan mengikuti pelajaran formal di siang hari, dan mendapat penguatan pendidikan karakter pada malam hari. Kegiatan yang dirancang selama 24 jam tersebut sebagai penguatan karakter siswa.
Sekolah Rakyat juga menekankan nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum.Sebagai penunjang kurikulum, sekolah ini juga dirancang dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama, laboratorium, fasilitas olahraga, dan gedung serbaguna. Seluruh biaya pendidikan, termasuk makan, tempat tinggal, buku, dan seragam, akan ditanggung oleh pemerintah.
Sekolah Rakyat yang beroperasi pada Juli ini, menampung 395 rombongan belajar untuk jenjang SD, SMP, dan SMA di 100 titik yang tersebar di 29 provinsi. Pulau Jawa menjadi wilayah terbanyak (48 lokasi), disusul Sumatra (22), Sulawesi (15), Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Maluku (masing-masing 4), serta Papua (3 titik). Total kapasitas peserta didik pada tahap pertama ini mencapai 9.755 siswa. (MP/Didik Setiawan).