Tiga Dekade Berkarya, Superman Is Dead Hadirkan Konser Penuh Energi di Hari Kemerdekaan

Mungkin terhitung jari band-band di Indonesia yang mampu melintasi tiga dekade perjalanan dengan formasi yang hampir tak berganti, semangat yang terus membara, serta energi panggung yang tetap menggelegar.
Namun, hal itu tak berlaku bagi Superman Is Dead (SID)—band punk rock asal Bali yang justru membuktikan bahwa mereka masih relevan dan bertenaga.
SID siap kembali menggemparkan panggung Jakarta melalui konser bertajuk Distorsi Tiga Dekade, yang akan digelar pada 17 Agustus 2025 di Ex Hanggar Teras Pancoran, Jakarta Selatan.
Tanggal tersebut dipilih bukan tanpa alasan, karena bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, sekaligus menjadi simbol kemerdekaan SID dalam berkarya, bersuara, dan menyuarakan berbagai isu sosial yang menjadi napas mereka selama ini.
"Ini bukan sekadar konser nostalgia, ini adalah bentuk perlawanan yang tetap relevan, 30 tahun sejak mereka pertama kali mengangkat bendera punk rock dari Pulau Dewata ke seluruh penjuru nusantara," ucap salah satu personel SID Jerinx dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (16/7).
Konser ini akan berlangsung selama dua jam tanpa jeda, dengan membawakan sejumlah lagu dari seluruh katalog album SID—mulai dari Kuta Rock City, Black Market Love, hingga Angels and the Outsiders.
Setlist yang disiapkan pun dijanjikan berbeda dari pertunjukan mereka sebelumnya, menghadirkan nuansa baru yang pantas dinantikan para Outsiders dan Lady Rose—julukan bagi para penggemar SID.
Tak hanya tampil sendiri, SID juga menggandeng The Jansen dan Stand Here Alone sebagai co-headliner. Selain itu, satu band tambahan hasil kurasi dari proses submission juga akan tampil. Kolaborasi lintas generasi ini menjadi bentuk dukungan terhadap regenerasi dan semangat perlawanan dalam skena punk tanah air.
"Kami akan berikan persembahan terbaik, dengan Set up panggung, setting audio, dan tatanan lighting yang spektakuler. Pokoknya 86 Production akan membuat konser Distorsi Tiga Dekade Ini menjadi konser yang tidak terlupakan," pungkas Founder 86 Production sekaligus Event Director Boudewijn "Boy" Satrio Negoro. (Far)