Tim Grok Minta Maaf dan Ungkap Penyebab Insiden Retorika Anti-Semit dan Pro-Nazi di Chatbot

Tim di balik chatbot Grok mengeluarkan permintaan maaf resmi dan langka setelah munculnya insiden kontroversial yang terjadi awal pekan ini.
Insiden tersebut melibatkan respons Grok yang menampilkan retorika anti-semit dan pernyataan pro-Nazi, yang menimbulkan keprihatinan luas di kalangan pengguna.
Dilansir dari Antara, Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui akun resmi Grok di platform X pada Jumat (11/7/2025) malam.
Pembaruan yang Sertakan “Kode Usang”
Dalam pernyataan tersebut, tim xAI mengatakan, "kami sangat meminta maaf atas perilaku mengerikan yang dialami banyak orang", seraya menjelaskan bahwa penyebab dari respons bermasalah itu adalah pembaruan sistem yang ternyata menyertakan "kode usang."
Kode tersebut dinyatakan membuat sistem Grok menjadi “rentan terhadap unggahan pengguna X yang ada, termasuk saat unggahan tersebut memuat pandangan ekstrem”.

Hal ini menjadi pemicu Grok merespons secara tidak semestinya terhadap sejumlah unggahan di platform tersebut.
Insiden Meningkat Usai Pembaruan Sistem Grok
Insiden ini mencapai puncaknya pada 8 Juli 2025, hanya beberapa hari setelah Elon Musk mempromosikan pembaruan terbaru Grok yang disebut-sebut akan "secara signifikan" meningkatkan kualitas respons bot.
alih peningkatan positif, chatbot tersebut justru menampilkan konten anti-semit, pujian terhadap Hitler, serta referensi terkait Nazi, bahkan dalam beberapa kasus, konten ini muncul tanpa diminta secara eksplisit oleh pengguna.
Menanggapi situasi yang memanas, tim Grok segera menghentikan fungsi respons bot pada malam itu.
Pada 9 Juli 2025, Elon Musk menulis di platform X sebagai tanggapan atas kekhawatiran seorang pengguna, menyebut bahwa bot tersebut "terlalu patuh terhadap perintah pengguna," sehingga membuka kemungkinan manipulasi oleh pengguna.
Musk juga menambahkan bahwa masalah ini sedang dalam proses perbaikan oleh tim.
Perbaikan Sistem dan Tindakan Lanjutan
Dalam pernyataan lanjutan, tim Grok menyampaikan bahwa mereka telah “menghapus kode usang tersebut dan menyusun ulang seluruh sistem untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut.”
Selain itu, mereka juga memublikasikan prompt sistem terbaru melalui GitHub untuk memberikan transparansi terhadap perbaikan yang dilakukan.
Kini, Grok telah kembali aktif di platform X. Menanggapi sejumlah kritik dari para troll, Grok menyebut perilaku kontroversial sebelumnya sebagai bug dalam sistem. Informasi ini seperti dikutip Antara dari laporan Engadget pada Minggu (13/7/2025).