AI OpenAI dan Grok Adu Pintar Main Catur, Disaksikan Grandmaster Magnus Carlsen

Catur, catur, OpenAI, Grok, Grok 4, AI OpenAI dan Grok Adu Pintar Main Catur, Disaksikan Grandmaster Magnus Carlsen

Dua kecerdasan buatan (AI) yaitu AI o3 milik OpenAI dan Grok 4 milik xAI (Elon Musk) baru-baru ini bertanding dalam turnamen catur digital. 

Kedua AI ini bertemu di partai final pertandingan catur yang digelar di platform Kaggle Game Arena. Platform ini ibarat sebuah "Colosseum" bagi AI untuk bertarung dalam permainan catur atau game lain.

Adapun turnamen ini diikuti oleh model kecerdasan buatan yang dirancang untuk penggunaan sehari-hari, bukan AI yang dibuat khusus untuk catur. Turnamen ini menjadi ajang adu pintar model kecerdasan buatan. 

Dalam pertandingan final ini, Grok 4 kalah telak dari o3. Pada pertandingan pertama, Grok bahkan langsung mengorbankan salah satu gajahnya di awal permainan, lalu menukar sejumlah bidak secara kurang strategis.

permainan berikutnya, kesalahan serupa terus terjadi. Tak heran, jika Grok 4 akhirnya kalah telak. Model AI milik Elon Musk itu tumbang dengan skor 0-4 tanpa bisa mencuri kemenangan dari o3.

Disaksikan Grandmaster Catur Magnus Carlsen 

Pertandingan catur antara dua model AI ini disaksikan langsung oleh Grandmaster Magnus Carlsen. Ia bersama komentator yang juga grandmaster catur David Howell memberi analisis pertandingan ini.

Pertandingan Open AI o3 dan Grok 4 dikomentari oleh Magnus Carlsen dan David Howell

"Grok itu seperti pemain catur klub yang hanya hafal langkah pembukaan, tapi tidak paham apa yang harus dilakukan setelahnya. Banyak sekali blunder yang dibuat olehnya," ujar Carlsen.

Sementara itu, AI o3 dari OpenAI dinilai tidak tampil brilian, tetapi bermain solid. Tidak melakukan blunder fatal, dan mampu memanfaatkan keunggulan posisi yang diraihnya sepanjang pertandingan.

Menurut Carlsen, jika dinilai menggunakan standar skor ELO catur, Grok 4 hanya mencapai sekitar 800, atau setara pemain pemula. Sementara o3 mendapat nilai sekitar 1200 atau setara rata-rata pemain hobi yang cukup berpengalaman.

"o3 sangat efisien saat mengonversi keunggulan posisi. Ia bermain layaknya pemain catur sungguhan," tambah Carlsen.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kedua model AI cakap dalam memahami bahasa, bermain catur tetap menjadi tantangan yang berbeda. Catur membutuhkan strategi dan kemampuan menganalisis sebab akibat dari setiap langkah dan hal inilah yang belum sepenuhnya dikuasai oleh AI.

Para pengamat yang hadir menyebut, cara AI mengambil keputusan di papan catur dapat menjadi refleksi bagaimana AI akan bertindak dalam skenario dunia nyata, misalnya saat memproses dokumen hukum atau memesan tiket perjalanan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Tech Radar, Minggu (17/8/2025).

OpenAI o3 sendiri merupakan model kecerdasan buatan bahasa yang dirilis pada April lalu. 

Model ini dirancang untuk memahami perintah secara lebih logis, responsif, dan mampu menjalankan berbagai tugas secara konsisten, termasuk bermain catur.

Sementara itu, Grok 4 adalah model AI generasi keempat milik xAI, perusahaan rintisan Elon Musk.

Grok dikembangkan untuk menjadi pesaing langsung berbagai model AI besar, mengedepankan kemampuan memproses data secara real-time serta menawarkan fitur interaksi dan analisis yang luas, terutama di platform X (dulu Twitter).

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!