OpenAI Rilis GPT-5, Model AI Terpintar Selevel PhD

coding, doktor, halu, chatGPT, OpenAI, sam altman, CEO OpenAI, Artificial General Intelligence, GPT-5, Keunggulan GPT-5, Ketersediaan GPT-5, OpenAI Rilis GPT-5, Model AI Terpintar Selevel PhD, Keunggulan GPT-5, Diklaim lebih jujur dan minim halu, Asisten coding yang lebih mumpuni, Lebih siap bantu di bidang kesehatan, Ketersediaan GPT-5 untuk pengguna

Perusahan pembuat ChatGPT, OpenAI, resmi meluncurkan model bahasa besar (LLM) terbarunya, yakni Generative Pre-trained Transformer generasi kelima atau GPT-5. Model AI ini menjadi suksesor dari GPT-4 yang dirilis tahun lalu.

Sebagai penerus, GPT-5 diklaim lebih cerdas, bahkan dapat menjawab seperti pakar level PhD (Philosophiae Doctor, gelar setingkat doktor/ S3).

Model ini juga diklaim lebih cepat, lebih jujur, lebih minim halu, dan lebih aman untuk pertanyaan berisiko.

Peluncuran GPT-5 ini diumumkan langsung oleh CEO OpenAI, Sam Altman bersama sejumlah petinggi OpenAI, dalam sesi online press briefing yang juga diikuti oleh KompasTekno pada Kamis (7/8/2025).

Dalam pemaparannya, Altman menyebut GPT-5 sebagai tonggak penting menuju pengembangan kecerdasan buatan umum atau Artificial General Intelligence (AGI), yang kepintarannya melebihi AI generatif seperti ChatGPT, dan bisa menyaingi manusia.

"GPT-5 adalah peningkatan besar atas GPT-4. Ini pertama kalinya model utama kami terasa seperti Anda bisa bertanya apa pun kepada seorang pakar tingkat PhD. Dan bukan hanya menjawab, model ini bisa melakukan berbagai tugas untuk Anda," kata Altman.

Keunggulan GPT-5

Head of ChatGPT di OpenAI, Nick Turley, yang juga hadir di sesi press brifing, memaparkan beberapa keunggulan GPT-5 dibanding model sebelumnya.

Model ini diklaim memimpin hasil evaluasi pada berbagai tolok ukur akademik di bidang matematika, sains, dan pemrograman. Ia menekankan GPT-5 tidak hanya lebih akurat, tetapi juga lebih cepat dalam mengambil keputusan.

"Kalau Anda pernah memakai GPT-4.0 atau GPT-4 Turbo, Anda tahu model bisa berpikir lama sebelum memberi jawaban. GPT-5 tetap mampu melakukan penalaran mendalam, tetapi dalam waktu lebih singkat. Pengalaman akhirnya terasa jauh lebih gesit," kata Turley.

Model GPT-5 juga dirancang lebih bermanfaat untuk berbagai keperluan. Di bidang penulisan, Turley mengklaim kualitas hasil teks lebih alami dan memiliki selera lebih baik ketimbang versi terdahulu.

Di ranah coding, GPT-5 disebut mampu menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi, bahkan untuk pengguna yang bukan insinyur perangkat lunak.

Di samping itu, kata Turley, seluruh alat pendukung seperti pencarian, pembuatan gambar, unggah file, analisis data, hingga instruksi kustom akan tetap tersedia dan bekerja lebih baik bersama GPT-5.

Diklaim lebih jujur dan minim halu

Salah satu peningkatan paling krusial dari GPT-5 adalah kemampuannya untuk lebih akurat dan lebih jujur dalam merespons pertanyaan pengguna.

Olivier Godement, Head of Platform di OpenAI menjelaskan bahwa GPT-5 jauh lebih jarang halu atau memberikan jawaban yang salah, tapi terdengar meyakinkan (hallucination), terutama untuk pertanyaan terbuka dan kompleks.

Fokus peningkatan lain adalah mengurangi perilaku deception atau penipuan model, di mana model mengaku melakukan sesuatu padahal tidak.

"GPT-5 rata-rata jauh lebih akurat. Dan yang paling membantu, model ini bisa mengenali keterbatasannya. Kalau tidak bisa menyelesaikan tugas, dia akan bilang terus terang daripada berimprovisasi atau mengarang jawaban," kata Godement.

Sebagai contoh, jika pengguna bertanya tentang isi file tapi lupa mengunggah file tersebut, GPT-5 tidak akan asal menjawab. Sebaliknya, model akan meminta file dilampirkan terlebih dulu, alih-alih menebak isinya dan memberikan jawaban asal.

Tak cuma itu, Safety Research Lead di OpenAI, Alex Beutel juga menjelaskan pendekatan baru bernama safe completions untuk menangani permintaan/pertanyaan yang sensitif atau berpotensi disalahgunakan.

Misalnya, ketika pengguna bertanya soal bahan peledak ke ChatGPT. Menurut Beutel, model AI sulit untuk mengetahui apakah pengguna punya intensi jahat atau hanya ingin belajar kimia dan fisika.

"Jadi, di sini yang kami lakukan adalah mengambil pendekatan yang kami sebut safe completions, di mana kami ingin model tersebut sebisa mungkin membantu, tetapi tetap dalam batasan keamanan," kata Beutel.

"Jadi, nanti GPT-5 hanya akan menjelaskan secara umum dan tidak memberi detail teknis yang bisa disalahgunakan," lanjutnya.

Melalui sistem evaluasi internal, kata Beutel, GPT-5 diklaim dilatih untuk lebih jujur, transparan, lebih berhati-hati, dan lebih bertanggung jawab dalam menjawab pertanyaan pengguna.

Asisten coding yang lebih mumpuni

GPT-5 kali ini masih mengedepankan kemampuan coding canggih untuk membantu pengguna pengembangan perangkat lunak.

Sam Altman sesumbar bahwa GPT-5 bisa melakukan banyak hal untuk pengguna, termasuk menulis software secara instan, yang disebutnya sebagai software on demand.

Pengguna kini bisa menghasilkan aplikasi atau kode kompleks hanya dengan perintah teks, langsung dari ChatGPT.

Godement menambahkan, yang spesial, GPT-5 menghasilkan kode yang lebih baik, baik di sisi backend maupun frontend.

"Bahkan dalam desain UI, model ini bisa menciptakan antarmuka yang tidak hanya fungsional, tapi juga estetik," kata Godement.

Godement turut menjelaskan, GPT-5 juga punya kepribadian kolaboratif dan mampu menjalankan agentic tasks, yaitu serangkaian perintah kompleks seperti memanggil API dan menggunakan alat eksternal selama sesi coding berlangsung.

Di platform API, OpenAI akan menyediakan tiga versi GPT-5, yakni GPT-5 standar, GPT-5 Mini, dan GPT-5 Nano.

Pilihan ini memungkinkan pengembang menyesuaikan kecepatan, biaya, dan kedalaman penalaran sesuai kebutuhan aplikasi.

Lebih siap bantu di bidang kesehatan

Sam Altman dan tim juga menyoroti peningkatan kemampuan GPT-5 dalam membantu pengguna di sektor-sektor kritis seperti kesehatan, hukum, dan pendidikan.

Di bidang kesehatan khususnya, model ini diklaim jauh lebih andal dibanding versi sebelumnya.

Alex Beutel menjelaskan bahwa GPT-5 kini diuji menggunakan HealthBench, sistem evaluasi yang mengukur performa model AI dalam skenario medis realistis berdasarkan standar dan prioritas dari kalangan dokter.

"Hasilnya, GPT-5 mencetak skor lebih tinggi dibanding semua model sebelumnya. Ini menunjukkan peningkatan nyata di domain kesehatan," kata Beutel.

Meski begitu, ia menekankan bahwa GPT-5 bukan pengganti profesional medis.

"Penting bagi pengguna tetap berkonsultasi dengan dokter. Tapi kami ingin model ini menjadi lebih pintar dan sensitif saat membahas topik-topik kesehatan," lanjut Beutel.

Ketersediaan GPT-5 untuk pengguna

Soal akses, OpenAI memastikan GPT-5 bisa digunakan oleh semua kalangan secara global, termasuk pengguna di tier gratis, Plus, Pro.

"Ini adalah model paling pintar, paling cepat, dan paling berguna yang pernah kami luncurkan. Yang paling membanggakan, semua orang bisa memakainya. Bahkan pengguna gratis akan merasakan lompatan besar dalam kemampuan reasoning (penalaran)," kata Turley.

Pengguna gratis akan langsung menerima GPT-5 sebagai model default, dengan kuota penggunaan tertentu sebelum dialihkan ke GPT-5 Mini.

Sementara itu, pelanggan berbayar tingkat Plus akan mendapatkan batas pemakaian yang lebih besar. Pelanggan Pro akan memperoleh akses tanpa batas, termasuk ke varian paling canggih GPT-5 Pro.

Minggu depan, OpenAI juga akan meluncurkan GPT-5 untuk pengguna tier Enterprise dan Education.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!