Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...

grok, sindiran, Twitter, politik, Grok, opini, alter ego, chatbot, Opini, Chatbot, Alter Ego, twitter, Ketika Grok AI Jadi Cara Baru Lempar Kritik di X/Twitter...

Akun @grok, chatbot buatan xAI (startup milik Elon Musk) kini jadi semacam tempat warganet melayangkan kritik, sindiran, atau sekadar minta penjelasan soal sesuatu serta kronologi peristiwa di X/Twitter.

Entah soal politik, budaya pop, atau bahkan urusan pribadi, semua dilimpahkan ke Grok dengan nada yang kocak, sinis, atau justru pasif-agresif.

Mereka menyebut atau me-mention @grok untuk "menggibahi" tokoh politik, minta opini sarkastik soal perusahaan besar, hingga mengangkat keresahan sosial dengan cara yang tajam tapi menghibur.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa kini Grok diperlakukan bukan cuma sebagai chatbot, tapi juga sebagai "alter ego digital", sebagaimana ditulis di kolom Business Insider.

Artinya, Grok dianggap semacam versi lain dari diri pengguna di dunia digital, semacam representasi dari suara hati atau pikiran kita, tapi yang bisa ngomong lebih "pedas", lebih berani, atau lebih lucu dari pribadi kita sendiri.

Menurut pantauan KompasTekno, banyak warganet menyebut @grok bukan untuk benar-benar minta jawaban, tapi lebih sebagai ekspresi, semacam gaya baru dalam menyampaikan keresahan, kritik sosial, atau kekesalan, tanpa harus frontal.

  • @grok tolong jelaskan dalam konteks politik, mengapa...
  • @grok marahin (bisa sebut akun nama pejabat/). terserah lu mau pake bahasa apa aja
  • @grok tolong jelaskan kenapa... (soal isu, sosok, dll)
  • @grok tolong roasting (menyebutkan akun pejabat, influencer, dll)

Fenomena ini mirip dengan tren “talking to ChatGPT” tapi dengan nuansa lebih publik, karena pengguna tinggal me-mention @grok di twit-nya.

Apa itu Grok di X?

Grok merupakan fitur chatbot bikinan perusahaan kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk, xAI. Fitur ini mulai disebar ke pengguna X sejak 2024.

Fitur ini bisa diakses dengan tab menu bertuliskan "Grok" di X versi web. Pengguna juga bisa "memanggil" chatbot itu dengan me-mention akun @grok untuk memintanya melakukan perintah tertentu.

Selain itu, kini Grok juga sudah tersedia dalam versi aplikasi seluler di toko aplikasi Apple App Store untuk perangkat berbasis iOS.

LLM ini disebut terinspirasi dari novel The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy dan model AI "JARVIS" dari seri superhero Iron Man. Konon, novel dan model AI tersebut sarat akan pembuatan kalimat komedi yang cerdik.

Ketika awal dirilis, Grok didukung LLM Grok-1, kemudian diperbarui dengan Grok-2. Kini, Grok sudah didukung LLM yang lebih canggih dengan Grok-3.

Model AI ini diklaim lebih baik dalam menjawab soal matematika, sains, serta tugas kompleks lainnya. Dalam situs resminya, xAI juga menjanjikan pembaruan yang akan membuat Grok lebih netral dalam pendekatan politiknya.

Grok 3 dilatih menggunakan pusat data xAI di Memphis, Tennessee, AS, dengan dukungan 200.000 unit GPU. Elon Musk mengeklaim xAI Grok 3 memiliki kemampuan komputasi 10 kali lebih cepat dibandingkan Grok 2.

Musk juga menyebut bahwa Grok 3 memiliki skor benchmark lebih tinggi dibandingkan Gemini milik Google, GPT-4o dari OpenAI, Claude 3.5 dari Anthropic, dan V3 dari DeepSeek China.

Selain itu, xAI menawarkan paket SuperGrok dengan harga 30 dollar AS (Rp 488.000) per bulan atau 300 dollar AS (Rp 4,8 juta) per tahun, yang memberikan akses eksklusif ke Grok 3 serta fitur DeepSearch.

Pengguna gratis juga bisa mengakses Grok tapi dengan kuota terbatas. Maksimal hanya 10 perintah setiap dua jam dan tiga generate gambar per hari.

Post Related