Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Sebut Pihak Bupati Sudewo Berusaha Gembosi Kekuatan yang Inginkan Pemakzulan

Koordinator Hukum Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Nimerodi Gulo, membantah anggapan bahwa masyarakat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terbelah dalam menyikapi isu pemakzulan Bupati Pati Sudewo.
Menurut Nimerodi, yang terjadi saat ini bukanlah perpecahan, melainkan adanya upaya dari pihak Bupati Sudewo untuk menggembosi gerakan masyarakat yang menuntut pemakzulan.
Hal itu ia sampaikan dalam program Satu Meja The Forum Kompas TV pada Rabu (21/8/2025) malam.
“Pihak Bupati dan kawan-kawan berusaha untuk menggembosi aliansi ini dengan cara memanggil satu-satu orang yang tampil di media dan kemudian berusaha untuk merangkul,” kata Nimerodi seperti dikutip dari Kompas.tv.
Ia mencontohkan salah satu rekannya yang akhirnya memutuskan mundur dari aliansi setelah berinteraksi dengan pihak Bupati.
“Nah ada satu teman yang sering tampil di Tik Tok yang namanya Mas Ucen lalu kemudian berakhir dengan kata dia mengundurkan diri dari aliansi,” ujarnya.
Meski demikian, Nimerodi menegaskan bahwa mundurnya satu atau dua orang tidak akan berpengaruh signifikan terhadap gerakan yang sudah terbentuk.
“Sejak awal, aliansi ini bukanlah digerakkan satu dua orang, ini lahir dari pribadi-pribadi. Jadi andaikan Pak Bupati dan kawan-kawan berhasil meminta kepada 1, 2 orang atau 10 orang atau 500 orang, itu tidak mungkin tergembosi,” tegasnya.
Kebijakan Bupati Sudewo Dinilai Bebani Rakyat
Nimerodi menilai aksi unjuk rasa yang berujung pada tuntutan pemakzulan Bupati Sudewo merupakan puncak dari akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap sejumlah kebijakan yang dinilai tidak pro rakyat.
Menurutnya, selama sekitar enam bulan terakhir, kebijakan-kebijakan tersebut justru menambah beban masyarakat.
“Jadi ini adalah aksi nyata yang diprakarsai oleh masing-masing individu, akibat kekecewaan yang dilakukan Pak Bupati selama kurang lebih 6 bulan,” ujarnya.
Ia menambahkan, puncak kekecewaan muncul ketika Bupati Sudewo memberlakukan kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
“Dan akhirnya memuncak pada ketika dia melakukan satu kebijakan menaikkan pajak PBB, bahkan kemudian dilanjutkan dengan melakukan pajak terhadap pedagang kaki lima yang dulu hanya sekitar 10.000 per bulan sekarang Rp300.000 per bulan.”
Inisiator Aksi Demo Ungkap Berdamai dengan Bupati Sudewo
Sebelumnya, publik menyoroti sikap Ahmad Husein yang merupakan inisiator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu.
Dilansir dari (20/8/2025), Husein yang semula menyatakan akan menggelar aksi lanjutan pada 25 Agustus 2025 tiba-tiba membatalkan rencananya.
“Sudah batal, saya sudah tidak berkecimpung di sana lagi dan masyarakat sudah saya kasih tahu, 25 batal,” kata Husein, Selasa (19/8/2025).
Tidak hanya itu, ia mengungkap telah berkomunikasi dengan Bupati Sudewo melalui sambungan panggilan video.
Husein juga telah memutuskan tidak lagi menuntut Bupati Pati Sudewo untuk lengser dari jabatannya.
“Saya secara pribadi sudah tidak ada tuntutan Sudewo lengser. Kalau saya dari awal kan memang dari masyarakat, tidak ada tunggangan politik,” tambahnya.
Meski begitu, ia menolak disebut keluar dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, meski tidak lagi terlibat dalam gerakan yang masih berjalan hingga kini.
“Tapi saya sudah tidak terlibat dengan gerakan yang masih berjalan sekarang. Saya sama Pak Sudewo sekarang baik-baik saja,” tegasnya.
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!