Profil, Harta Kekayaan, dan Kontroversi Bupati Pati Sudewo yang Didemo Masyarakat Pada 13 Agustus 2025

Sosok Bupati Pati Sudewo tengah menjadi sorotan nasional, namun bukan karena prestasi namun terkait sejumlah kontroversi.
Bupati yang resmi menjabat pada 20 Februari 2025 ini akan didemo oleh masyarakat Pati secara besar-besaran pada 13 Agustus 2025.
Salah satu kebijakan yang jadi pemicu adalah keputusannya menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebanyak 250 persen.
Tidak sampai di situ, suasana jadi semakin memanas saat Bupati Sudewo menyatakan tidak gentar menghadapi aksi protes besar-besaran.
"Siapa yang mau menolak, saya tunggu, silakan lakukan. Bukan hanya 5.000, 50.000 orang pun saya hadapi. Saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan," ucap Sudewo pada Rabu (6/8/2025).
Pernyataan Sudewo ini membuat masyarakat Pati mantap untuk menggelar aksi demonstrasi besar pada Rabu (13/8/2025).
Jelang digelarnya aksi, masyarakat Pati dan simpatisan dari berbagai daerah juga memberi dukungan dengan mengirim banyak donasi untuk peserta demo.
Profil Bupati Pati Sudewo
Sudewo adalah Bupati Pati ke-42 yang lahir di Pati, 11 Oktober 1968.
Ia menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 1993, lalu melanjutkan studi magister di bidang Teknik Pembangunan di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Karier profesionalnya diawali sebagai karyawan di PT Jaya Construction (1993–1994), lalu menjadi pegawai proyek Departemen Pekerjaan Umum di Bali.
Ia diangkat sebagai PNS tahun 1997 dan sempat bertugas di Dinas PU Kabupaten Karanganyar sebelum memutuskan untuk berwiraswasta.
Dari Demokrat ke Gerindra Sudewo pertama kali masuk dunia politik melalui Partai Demokrat, dan terpilih sebagai anggota DPR RI.
Sebelum terpilih sebagai Bupati Pati, Sudewo pernah menjabat sebagai anggota DPR-RI selama dua periode, yaitu 2009-2013 dan 2019-2024.
Sudewo terpilih mewakili dapil Jawa Tengah III yang meliputi Kabupaten Pati, Grobogan, Rembang dan Blora dan bertugas di Komisi V.
Sudewo pernah mencalonkan diri di Pilkada Karanganyar 2002, namun belum berhasil.
Sidewo yang diusung oleh Partai Gerindra akhirnya terpilih dalam Pilkada 2024 untuk menjadi Bupati periode 2025-2030 bersama Risma Ardhi Chandra.
Riwayat pendidikan Sudewo dimulai dari SD Negeri 1 Slungkep, Kayen, Pati dan melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kayen, SMA Negeri 1 Pati.
Sudewo menyelesaikan S1 Teknik Sipil di Universitas Sebelah Maret, dan S2 Teknik Pembangunan di Undip.
Riwayat organisasi Sudewo meliputi:
- Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
- Ketua Keluarga Besar Marhaenis
- Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia
- Koordinator Timses Pilkada Pacitan
- Anggota Dewan Penasehat Fokerdesi
- Koordinator Timses Pilgub Jawa Tengah
- Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP Partai Gerindra
Harta Kekayaan Bupati Sudewo
Sudewo memiliki harta kekayaan mencapai Rp 31.519.711.746. berdasarkan laporan harta kekayaan (LHKPN) yang dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi pada 11 April 2025.
Sudewo melaporkan harta kekayaannya sebagai Bupati Pati ketika awal menjabat yang terdiri dari sejumlah aset, mulai dari tanah, bangunan, kendaraan dan aset lain.
Berikut ini rincian harta kekayaan Bupati Pati, Sudewo.
1. Tanah dan Bangunan
Sudewo diketahui memiliki aset tanah dan bangunan dengan nilai Rp 17,03 miliar.
Tanah dan bangunan itu tersebar di beberapa daerah, seperti Solo, Jogja, Bogor, Depok, Pacitan dan Tuban.
Properti milik Sudewo di Bogor memiliki nilai Rp 3,6 miliar dan bangunan di Depok mencapai Rp 1,5 miliar.
2. Kendaraan
Sedangkan untuk kendaraan, Sudewo tercatat memiliki beberapa unit kendaraan mewah yang memiliki nilai hingga Rp 6,33 miliar.
Di antaranya adalah:
- BMW X5 tahun 2023 senilai Rp 1,9 miliar.
- Toyota Alphard 2024 Rp 1,7 miliar
- Toyota Land Cruiser 2019 Rp 1,9 miliar
- Mitsubishi Pajero Sport Jeep 2019 Rp 287 juta
- Toyota Harrier Jeep tahun 2014 senilai Rp 400 juta
- Toyota Innova tahun 2013 senilai Rp 120 juta
3. Aset harta bergerak Rp 795 juta
4. Surat berharga Rp 5.397.500.000
5. Kas dan setara kas Rp 1.960.276.746
Dalam laporan yang disampaikan, Sudewo tidak memiliki hutang. Sehingga kekayaan bersihnya mencapai Rp 31,5 miliar.
Kebijakan Bupati Sudewo yang Tuai Kontroversi
Meskipun baru beberapa bulan menjabat, Sudewo sudah mengeluarkan beberapa kebijakan yang menuai kontroversi, meliputi:
1. Pemangkasan pegawai honorer RSUD Soewondo
Pada Maret 2025, Sudewo membuat kebijakan dengan melakukan pengurangan pegawai non-ASN di RSUD Soewondo.
Sudewo menilai, saat ini RSUD RAA Soewondo Pati mengalami kelebihan tenaga honorer atau non-ASN, sehingga jumlah tenaga honorer yang ada jauh melebihi kebutuhan.
Tidak sampai di situ, Sudewo juga menyoroti mekanisme penerimaan tenaga honorer di RSUD RAA Soewondo yang menurutnya tidak jelas.
Dia pun menginstruksikan Direktur RSUD RAA Soewondo, Rini Susilowati, agar melakukan rasionalisasi jumlah pegawai.
"Pengurangan pegawai non-ASN atau pegawaian honorer di Rumah Sakit Soewondo harus dilakukan karena jumlahnya terlalu banyak. Banyak yang nganggur. Jumlahnya (tenaga honorer) sangat berlebih. Ada 500-an. Padahal seharusnya cukup hanya 200-an," kata dia, Sabtu (22/3/2025).
2. Larangan Sound Horeg
Selanjutnya, pada Mei 2025, Sudewo kembali mengeluarkan peraturan larangan sound horeg di Kabupaten Pati.
Larangan ini sontak memicu protes dari pelaku sound horeg, yang etelah sempat memanas, akhirnya larangan itu dicabut.
3. Kenaikan PBB 250 persen
Puncak kontroversi Sudewo adalah keputusannya menaikkan pajak PBB hingga 250 persen.
Sudewo beralasan, kebijakan itu diperlukan untuk meningkatkan pendapatan daerah demi mendukung perbaikan infrastruktur.
Namun setelah viral dan menuai kontroversi, kebijakan itu akhirnya dibatalkan.
4. Pernyataan Tak Gentar Didemo Masyarakat
sela kebijakan kenaikan PBB, Sudewo mengaku tak gentar apabila didemo oleh ribuan orang yang tidak setuju atas kebijakannya menaikan PBB.
"Siapa yang mau menolak, saya tunggu, silakan lakukan. Bukan hanya 5.000, 50.000 orang pun saya hadapi. Saya tidak akan gentar, saya tidak akan mengubah keputusan," ucap Sudewo pada Rabu (6/8/2025).
Meski telah meminta maaf dan melakukan klarifikasi, namun masyarakat Pati tetap menjawab tantangan Sudewo dnegan gelar aksi di tanggal 13 Agustus.
5. Wacana Lima Hari Sekolah
Sudewo juga mengeluarkan surat edaran tentang sekolah lima hari dan libur 2 hari.
Sudewo meyakini hal ini mampu memberi ruang bagi anak untuk mengembangkan potensi akademik dan non akademik.
Namun, kebijakan ini dianggap akan mengganggu kegiatan keagamaan di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) maupun Madrasah Diniyah (Madin).
Pada akhirnya, setelah sempat diberlakukan, kebijakan ini juga dicabut.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Profil dan Kontroversi Sudewo Bupati Pati, Akan Didemo Masyarakat Besok Rabu 13 Agustus", dan "Laporan Harta Kekayaan Sudewo Bupati Pati Viral karena Naikkan PBB 250 Persen, Punya 6 Mobil Mewah,".
Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!