Siapa Saja Tiga Hakim yang Dilaporkan Balik Tom Lembong? Simak Profil dan Harta Kekayaannya

PN Jakarta Pusat, Tom Lembong, tom lembong laporkan 3 hakim, hakim pengadilan tipikor, Siapa Saja Tiga Hakim yang Dilaporkan Balik Tom Lembong? Simak Profil dan Harta Kekayaannya

Setelah mendapatkan abolisi dari Presiden Prabowo Subianto, publik kembali menyoroti langkah eks Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong yang melaporkan hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang menjatuhkan vonis kepadanya.

Tom Lembong diketahui telah melaporkan tiga majelis hakim yang memberinya vonis 4,5 tahun penjara dalam perkara importasi gula ke Mahkamah Agung (MA) dan Komisi Yudisial (KY) aas dugaan pelanggaran etik perilaku hakim.

Dilansir dari (5/8/2025), Kuasa hukum Tom Lembong, Zaid Mushafi menyebut bahwa aksi melaporkan tiga hakim ini, merupakan realisasi janji kliennya untuk memperbaiki sistem hukum di Indonesia. 

"Dia ingin ada evaluasi, dia ingin ada koreksi. Agar apa? Agar keadilan dan kebenaran dalam proses penegakan hukum di Indonesia ini bisa dirasakan oleh semuanya," kata kuasa hukum Tom, Zaid Mushafi, saat ditemui di Kantor Mahkamah Agung, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2025).

Siapa Hakim yang Dilaporkan Balik Tom Lembong?

Tiga hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat yang dilaporkan Tom Lembong yakni:

1. Dennie Arsan Fatrika (Ketua Majelis, jabatan: Hakim Madya Utama),

2. Purwanto S. Abdullah (Hakim Anggota, jabatan: Hakim Madya Muda), dan

3. Alfis Setyawan (Hakim Anggota ad-hoc, jabatan: Hakim Ad Hoc Tipikor)

Profil Tiga Hakim yang Dilaporkan Balik Tom Lembong

Dilansir dari Tribunews.com, berikut profil singkat ketiga hakim yang dilaporkan balik oleh Tom Lembong. 

1. Profil Hakim Dennie Arsan Fatrika

Dennie Arsan Fatrika, S.H., M.H merupakan hakim yang bergelar Sarjana Hukum (SH) dan Magister Hukum (MH).

Ia memiliki jabatan sebagai Hakim Madya Utama dengan pangkat/golongan Pembina Utama Muda (IV/c).

Pada 2008, Dennie tercatat sebagai hakim Pengadilan Negeri Lubuk Basung di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Selama sembilan tahun berikutnya, tidak diketahui lagi Dennie bertugas di pengadilan mana. Sebab, selama kurun waktu itu, dia terpantau tidak melaporkan LHKPN.

Pada 2017, dia menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Baturaja. Setahun kemudian, Dennie menjadi Ketua Pengadilan Negeri Baturaja.

Pada 21 Oktober 2021, Dennie dilantik menjadi Ketua Pengadilan Negeri Karawang.

Sebelum bertugas di PN Jakarta Pusat, Dennie pernah menjadi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Bogor.

Ia tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp4.313.850.000 alias Rp4,3 miliar berdasarkan LHKPN periodik 2024.

2. Profil Hakim Purwanto S Abdullah

Purwanto S. Abdullah, S.H., M.H tercatat sempat berpindah-pindah tugas selama menjadi hakim.

Ia pernah tercatat hakim di Pengadilan Negeri Poso dan kemudian pindah tugas di Sulsel dan menjabat hakim di PN Palopo, Sungguminasa Gowa.

Pada tahun 2021, Purwanto dilantik sebagai Ketua Pengadilan Negeri Belopa.

Ia juga pernah bertugas di Makassar sebelum pindah ke Jakarta.

Dia menjadi hakim di PN Jakarta Pusat setelah dilaksanakannya Pengantar Alih Tugas Hakim dan Pegawai Pengadilan Negeri Makassar pada 30 November 2023.

Selain menjadi hakim, Purwanto juga merupakan Ketua Tim Jubir PN Jakarta Pusat setelah ditunjuk oleh ketua Husnul Khotimah pada 3 Juli 2025 lalu.

Kekayaan Purwanto berdasarkan LHKPN miliknya yang dilaporkan pada 15 Januari 2025, berjumlah Rp4,2 miliar.

3. Profil Hakim Alfis Setyawan

Alfis Setyawan, S.H., M.H merupakan hakim ad hoc tindak pidana korupsi (tipikor) di PN Jakarta Pusat.

Sebelum di PN Jakarta Pusat, Alfis sempat tercatat menjadi hakim ad hoc tipikor di PN Semarang pada tahun 2020, dikutip dari laman PN Semarang.

Dalam sidang perkara dengan terdakwa Tom Lembong, Alfis menggantikan hakim Ali Muhtarom yang terjerat kasus dugaan suap vonis lepas atau onslag dalam perkara persetujuan ekspor crude palm oil (CPO).

Dia mulai memimpin sidang bersama dengan Dennie dan Purwanto sejak 14 April 2025 lalu dengan agenda pemeriksaan saksi.

Alfis tercatat memiliki total harta sebesar Rp846 juta pada tahun 2024 berdasarkan LHKPN yang dilaporkannya tertanggal 13 Januari 2025.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!