Beredar Kabar Bupati Pati Mundur, Ini Faktanya

bupati pati, bupati pati sudewo, Sudewo, demo pati, bupati pati mundur, Beredar Kabar Bupati Pati Mundur, Ini Faktanya, Bupati Sudewo Tegaskan Tidak Mundur, Sidang Paripurna DPRD Pati Bahas Pansus Angket, Dokumen “Pengunduran Diri Sudewo” Dibacakan Pedemo, Aksi Ricuh di Kantor Bupati Pati, Desakan Bupati Pati Mundur Terus Berlanjut

Sebuah video di TikTok memicu spekulasi bahwa Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya pada 13 Agustus 2025.

Dalam video itu, disebutkan DPRD Kabupaten Pati menggelar sidang paripurna, menyepakati penggunaan hak angket, dan membentuk panitia khusus (pansus) untuk memproses pemakzulan Bupati.

Narasi tersebut juga mengklaim semua fraksi di DPRD, termasuk Gerindra, PDIP, PPP, PKB, PKS, Demokrat, dan Golkar, telah sepakat. Bahkan, muncul komentar yang berbunyi:

“UDAH LENGSER GUYSSS. Makishhhh banget buat dukunganyaaa".

Komentar ini disukai lebih dari 7.000 akun TikTok, sehingga memperkuat kabar bahwa Sudewo sudah lengser. Namun, benarkah demikian kabar Bupati Pati mengundurkan diri?

Bupati Sudewo Tegaskan Tidak Mundur

Faktanya, Bupati Pati Sudewo menegaskan bahwa dirinya tidak mengundurkan diri.

Ia menegaskan tetap menjabat karena dipilih secara konstitusional melalui proses demokrasi.

"Tentunya tidak bisa harus berhenti dan mundur dengan tuntutan seperti itu, karena semua ada mekanismenya," ujarnya, dilansir dari ANTARA.

Sudewo menyatakan menghormati proses politik di DPRD, termasuk hak angket yang saat ini tengah bergulir.

Sidang Paripurna DPRD Pati Bahas Pansus Angket

Ketua DPRD Pati, Ali Badrudin, membenarkan bahwa rapat paripurna pada 13 Agustus dihadiri 42 dari 50 anggota dewan, memenuhi kuorum.

Dalam rapat itu, sebagian anggota mengusulkan pembentukan pansus angket dan disepakati membentuk tim beranggotakan 15 orang untuk mengevaluasi kebijakan Bupati, khususnya penanganan aksi unjuk rasa.

Hasil kerja pansus nantinya bisa menjadi rekomendasi yang diteruskan ke Mahkamah Agung untuk proses lebih lanjut.

bupati pati, bupati pati sudewo, Sudewo, demo pati, bupati pati mundur, Beredar Kabar Bupati Pati Mundur, Ini Faktanya, Bupati Sudewo Tegaskan Tidak Mundur, Sidang Paripurna DPRD Pati Bahas Pansus Angket, Dokumen “Pengunduran Diri Sudewo” Dibacakan Pedemo, Aksi Ricuh di Kantor Bupati Pati, Desakan Bupati Pati Mundur Terus Berlanjut

TEMUI PENDEMO - Bupati Pati Sudewo menemui pendemo dari kendaraan berlapis baja milik polisi, Rabu (13/8/2025). Demo Pati menuntut mundurnya Sudewo berlangsung ricuh.

Dokumen “Pengunduran Diri Sudewo” Dibacakan Pedemo

Pada hari yang sama, seorang perwakilan massa di depan Kantor Bupati Pati membacakan dokumen pernyataan pengunduran diri atas nama Sudewo.

Dalam video yang beredar, pria berpeci hitam dan bersarung ungu itu membacakan isi dokumen:

“Dengan ini menyatakan… terhitung sejak tanggal 13 Agustus 2025, saya mengundurkan diri dari jabatan saya sebagai Bupati Pati… karena telah gagal menjadi pemimpin yang berpihak kepada masyarakat Kabupaten Pati…”

Namun, pantauan Tribun Jateng memastikan bahwa dokumen tersebut dibuat oleh massa, bukan pernyataan resmi dari Bupati.

Aksi Ricuh di Kantor Bupati Pati

Aksi demonstrasi menuntut pengunduran diri Sudewo sempat ricuh. Massa mendorong pagar, melempari aparat dengan botol air, hingga membakar mobil provos Polres Grobogan.

Bupati Sudewo keluar dengan mobil rantis polisi untuk menemui massa dan menyampaikan permintaan maaf:

“Assalamualaikum wr wb. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat lebih baik,” ucapnya sebelum kembali masuk ke mobil setelah dilempari sandal dan botol.

Desakan Bupati Pati Mundur Terus Berlanjut

Gelombang protes dipicu kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen.

Meski kebijakan itu telah dicabut, massa tetap menuntut Sudewo lengser.

“Bupati harus lengser, bupati lengser,” teriak orator dari panggung.

“Turun Sudewo sekarang juga,” sambung massa.

Sudewo sendiri baru dilantik sebagai Bupati Pati pada 18 Juli 2025, tetapi dalam satu bulan pertama masa jabatannya sudah dihadapkan pada tuntutan politik yang besar.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan Antara.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!