Profil Bupati Pati Sudewo yang Didesak Mundur dalam Demo Hari Ini

Pati, bupati pati, bupati pati sudewo, Sudewo, demo pati, Profil Bupati Pati Sudewo yang Didesak Mundur dalam Demo Hari Ini, Latar Belakang dan Pendidikan, Karier Awal dan Pengalaman Organisasi, Karier Politik Sudewo, Harta Kekayaan Bupati Sudewo, Kebijakan dan Kontroversi, Demo Pati 13 Agustus dan Tuntutan Mundur

Nama Bupati Pati, Sudewo, tengah menjadi sorotan nasional. Bukan karena prestasi, melainkan gelombang protes besar-besaran yang menuntutnya mundur dari jabatan.

Aksi demonstrasi pada Rabu (13/8/2025) yang memadati Alun-Alun Pati hingga diperkirakan mencapai lebih dari 100 ribu orang ini dipicu oleh sederet kebijakan kontroversial, salah satunya kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

Kebijakan itu memicu kemarahan warga. Situasi kian memanas setelah Sudewo, pada 6 Agustus 2025, menyatakan tidak gentar menghadapi protes, bahkan menantang jika ada 50 ribu orang yang turun ke jalan.

Pernyataan ini memicu solidaritas warga Pati dan simpatisan dari berbagai daerah, yang kemudian mengirim donasi untuk mendukung aksi.

Latar Belakang dan Pendidikan

Sudewo lahir di Pati, Jawa Tengah, pada 11 Oktober 1968. Ia mengenyam pendidikan di SD Negeri 1 Slungkep, SMP Negeri 1 Kayen, dan SMA Negeri 1 Pati.

Pendidikan tinggi ia tempuh di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, jurusan Teknik Sipil, lulus tahun 1993.

Ia melanjutkan studi magister di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, jurusan Teknik Pembangunan, dan meraih gelar S2 pada awal 2000-an.

Karier Awal dan Pengalaman Organisasi

Perjalanan karier Sudewo dimulai di sektor konstruksi sebagai pegawai PT Jaya Construction pada 1993–1994.

Ia kemudian menjadi tenaga honorer di Departemen Pekerjaan Umum Kanwil Bali (1994–1995), terlibat dalam proyek jalan dan jembatan, sebelum diangkat sebagai CPNS di Kanwil PU Jawa Timur (1996–1997).

Selama periode 1999–2006, Sudewo bertugas di Dinas PU Kabupaten Karanganyar. Di luar pekerjaan, ia aktif berorganisasi, antara lain:

  • Ketua Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil UNS (1991)
  • Ketua Keluarga Besar Marhaenis (2000)
  • Wakil Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (2001)
  • Koordinator Tim Sukses Pilgub Jateng (2008)
  • Ketua Bidang Pemberdayaan Organisasi DPP Partai Gerindra (2019–sekarang)

Karier Politik Sudewo

Sudewo mulai mencalonkan diri sebagai Bupati Karanganyar pada 2002, meski gagal terpilih.

Ia kemudian aktif sebagai anggota DPR RI selama dua periode, yakni 2009–2013 dan 2019–2024, mewakili Partai Gerindra.

Kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, ikut menguatkan posisinya di politik nasional.

Pada Pemilu 2024, ia terpilih sebagai Bupati Pati periode 2025–2030 bersama Wakil Bupati Risma Ardhi Chandra, dan resmi dilantik pada 20 Februari 2025.

Harta Kekayaan Bupati Sudewo

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) per 11 April 2025, Sudewo memiliki total harta sebesar Rp 31,51 miliar. Rinciannya meliputi:

  • Tanah dan bangunan: Rp 17,03 miliar (di Solo, Jogja, Bogor, Depok, Pacitan, dan Tuban)
  • Kendaraan: Rp 6,33 miliar (BMW X5, Toyota Alphard, Land Cruiser, Pajero Sport, Harrier, dan Innova)
  • Aset bergerak: Rp 795 juta
  • Surat berharga: Rp 5,39 miliar
  • Kas dan setara kas: Rp 1,96 miliar
  • Tidak memiliki utang

Pati, bupati pati, bupati pati sudewo, Sudewo, demo pati, Profil Bupati Pati Sudewo yang Didesak Mundur dalam Demo Hari Ini, Latar Belakang dan Pendidikan, Karier Awal dan Pengalaman Organisasi, Karier Politik Sudewo, Harta Kekayaan Bupati Sudewo, Kebijakan dan Kontroversi, Demo Pati 13 Agustus dan Tuntutan Mundur

Suasana demo di Alun-alun Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/8/2025).

Kebijakan dan Kontroversi

Sejak menjabat, Sudewo mengeluarkan beberapa kebijakan yang menuai perdebatan, di antaranya:

  • Pemangkasan pegawai honorer RSUD RAA Soewondo dari 500-an orang menjadi sekitar 200-an.
  • Larangan penggunaan sound horeg, yang kemudian dicabut karena menuai protes.
  • Kenaikan PBB hingga 250 persen, yang memicu demonstrasi besar dan akhirnya dibatalkan.
  • Pernyataan menantang demonstrasi 50 ribu orang, yang memicu kemarahan publik.
  • Wacana lima hari sekolah, yang ditolak masyarakat karena dianggap mengganggu kegiatan TPQ dan madrasah diniyah.

Demo Pati 13 Agustus dan Tuntutan Mundur

Meski telah meminta maaf dan membatalkan kenaikan PBB, gelombang protes tetap membesar.

Pada aksi 13 Agustus 2025, massa membawa berbagai atribut protes, termasuk keranda jenazah bertuliskan “Keranda Penipu”.

Sudewo sempat keluar dari Kantor Bupati dengan kendaraan taktis untuk menyapa massa.

Namun, ia disambut lemparan sandal dan botol air minum, sehingga terpaksa kembali masuk.

Demonstrasi berlanjut hingga terjadi bentrokan, pembakaran mobil provos, dan tembakan gas air mata oleh polisi.

Sudewo, yang baru kurang dari enam bulan menjabat, kini menghadapi tantangan terberat dalam karier politiknya, tekanan publik untuk mundur dari jabatan Bupati Pati.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul dan "Laporan Harta Kekayaan Sudewo Bupati Pati Viral karena Naikkan PBB 250 Persen, Punya 6 Mobil Mewah".

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!