Ribuan Aparat Siaga Amankan Aksi Demo di Pati Hari Ini, Tak Ada yang Bawa Senjata Api

Propam Polda Jateng mengecek kesiapan personil pengamanan demo di Pati
Propam Polda Jateng mengecek kesiapan personil pengamanan demo di Pati

Polda Jawa Tengah menyiapkan dukungan penuh personil kepada Polresta Pati untuk pengamanan aksi demo unjuk rasa masyarakat di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terkait kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada Rabu, 13 Agustus 2025.

Sebanyak ribuan aparat telah bersiap siaga mengamankan aksi dan menggelar apel sejak Rabu pagi, pukul 07.00 Wib, di halaman Kantor Bupati Pati. 

Unsur pengamanan yang terlibat dalam pengamanan terdiri  pengerahan personil dari 14 polres jajaran, yakni Satbrimob Polda Jateng, Ditsamapta Polda Jateng, gabungan direktorat, bidang dan satker Mapolda Jateng, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Damkar, serta instansi terkait lainnya.

Sebelum ditugaskan di pos-pos pengamanan, Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jawa Tengah melakukan pengecekan terhadap personel yang bertugas mengamankan aksi unjuk rasa hari ini. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh pengamanan berlangsung humanis, profesional, dan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Propam Polda Jateng mengecek kesiapan personil pengamanan demo di Pati

Propam Polda Jateng mengecek kesiapan personil pengamanan demo di Pati

Tim Bidpropam memeriksa kelengkapan pasukan dari berbagai satuan dan memastikan tidak ada anggota membawa senjata api maupun tongkat pemukul. Pemeriksaan dilakukan secara ketat mulai tahap persiapan hingga pelaksanaan di lapangan. 

"Kami memastikan tidak satupun personel membawa senjata api atau perlengkapan yang tidak sesuai dengan SOP. Pengawasan melekat akan terus dilakukan agar setiap anggota bertindak profesional, tidak melakukan pelanggaran, dan tetap mengedepankan pendekatan humanis," kata  Kabid Propam Polda Jateng Kombes Pol Saiful Anwar 

Menurutnya, pola pengamanan yang diterapkan berfokus pada langkah preemtif, preventif, dan persuasif. Seluruh personel dituntut untuk siap secara fisik dan mental, serta memegang teguh etika profesi Polri. 

"Sebelum pengamanan dimulai, pengecekan ini menjadi langkah penting untuk menjamin tidak ada pelanggaran prosedur di lapangan," ujarnya

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menambahkan pengendalian  internal yang kuat menjadi fondasi utama dalam menjaga profesionalitas pengamanan. 

"Pengamanan dimulai dari pengendalian internal yang solid. Langkah yang dilakukan Bidpropam ini memastikan tidak ada celah bagi pelanggaran prosedur, sekaligus menjamin pengamanan berjalan sesuai prinsip profesionalitas," kata Aryanto 

Sebelumnya, Polresta Pati mengerahkan skema pengamanan aksi demo, Rabu, dengan melibatkan personil sebanyak 2.684 personel gabungan dari 14 polres jajaran, TNI, serta berbagai instansi.  Semua fungsi kepolisian diturunkan dari unsur Sabhara, Brimob, Intelijen, Lalu Lintas, Kehumasan, dan unsur penguatan dari Polres Pati.  

"Kami ingatkan peserta aksi maupun masyarakat untuk tidak membawa barang terlarang, seperti minuman keras, narkoba, senjata tajam, senjata api, bahan peledak, petasan, maupun benda yang berpotensi digunakan untuk merusak fasilitas umum. Kami akan bertindak cepat jika ditemukan pelanggaran. Semua ini demi keselamatan bersama dan kelancaran kegiatan," kata Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi

Aksi unjuk rasa warga Kabupaten Pati untuk memprotes kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 hingga 250 persen. Akan tetapi, Bupati Pati Sudewo telah membatalkan kenaikan tarif PBB tersebut.

Kenaikan hingga 250 persen merupakan batas maksimal dan tidak diberlakukan untuk seluruh objek pajak, karena ada yang kenaikannya hanya 50 persen. Bahkan banyak yang kenaikannya hanya 50 persen.