Supriyono Botok Bantah Selebaran Demo Pati Jilid II 20 Agustus Dikeluarkan Oleh Kelompoknya

Pati, bupati pati, Sudewo, demo pati, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono Botok Bantah Selebaran Demo Pati Jilid II 20 Agustus Dikeluarkan Oleh Kelompoknya

Gelombang protes di Kabupaten Pati kembali menjadi sorotan setelah aksi besar yang meminta Bupati Pati Sudewo Lenser pada 13 Agustus 2025 lalu berujung ricuh.

Kini beredar selebaran yang berisi ajakan untuk menggelar kasi unjuk rasa jilid II yang ramai diperbincangkan di media sosial.

Selebaran itu berisi tentang rencana unjuk rasa jilid II di Kabupaten Pati viral pada Rabu, 20 Agustus 2025 mendatang.

Dalam selebaran tersebut bertuliskan seruan:

"Jangan Lupa Bawa Pelindung Diri".. !!.

"20 Agustus 2025 Demo Akbar Pati Pelengseran Paksa Bupati Pati".

"Kami Muak Dengan Jalur Politis, Penipu Semua" ...... !!

Selebaran itu juga memuat dua foto Bupati Pati, Sudewo yang diambil dari tangkapan layar media massa.

Pati, bupati pati, Sudewo, demo pati, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono Botok Bantah Selebaran Demo Pati Jilid II 20 Agustus Dikeluarkan Oleh Kelompoknya

Selebaran informasi berisi tentang rencana unjuk rasa jilid II di Kabupaten Pati viral di sosial media, Jumat (15/8/2025).

Aliansi Masyarakat Membantah Keluarkan Selebaran

Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono (Botok) menegaskan bahwa selebaran tersebut bukan dari masyarakat yang tergabung dalam aliansi.

Dia mengaku tidak mengetahui selebaran tersebut dimunculkan lagi oleh siapa dan dengan tujuan apa.

"Bukan bagian dari kami, bukan aliansi masyarakat pati bersatu. Mungkin dari pihak lain," terangnya, Jumat (15/8/2025).

Menurut dia, aliansi masyarakat Pati Bersatu sudah komitmen untuk tidak menggelar aksi selama proses hak angket pemakzulan Bupati Sudewo bergulir.

Terlebih pihak kepolisian sudah memenuhi permintaan aliansi untuk membebaskan 22 pendemo yang ditahan.

Terpisah, inisiator aksi Ahmad Husein juga menyebut bakal terus mengawal proses hak angket pemakzulan bupati yang digulirkan DPRD.

Dia menyayangkan pelaksanaan unjuk rasa 13 Agustus lalu berjalan tidak sesuai harapan.

Menurutnya, aksi anarkis pendemo terjadi lantaran adanya penyusup yang memprovokasi massa.

Kronologi Aksi Demo Pati 13 Agustus yang Berakhir Ricuh

Sebelumnya, aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati pada Rabu (13/8/2025) berlangsung sejak pagi dengan kondisi awal yang tertib.

Aksi yang mulanya dilakukan sebagai bentuk protes warga terhadap kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB-P2) hingga 250 persen ini kemudian berkembang menjadi tuntutan agar Bupati Pati mundur.

Namun menjelang siang, aksi yang semula kondusif mulai memanas.

Sekelompok massa yang bertindak anarkis menyusup lalu melempari petugas dan fasilitas umum dengan batu, botol air mineral, hingga sayuran busuk.

Tindakan itu memicu kericuhan hingga aparat terpaksa melakukan pembubaran.

Puncak kericuhan terjadi ketika massa membakar mobil milik provos Polres Grobogan dan mencoba mendobrak pagar Kantor Bupati.

Sekitar pukul 15.30 WIB, kondisi akhirnya dapat dikendalikan setelah aparat melakukan penyekatan dan patroli.

Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menyatakan bahwa korban luka dalam aksi unjuk rasa tercatat 64 orang, sedangkan korban meninggal dunia belum ditemukan.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!